Hai!
Enjoy this chapter!
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri yaaa👋🏻🤪
- happy reading! -
°•°•°•°
- Aku hanya bisa serahkan semua pada Semesta, entah apa yang akan terjadi. Yang pasti ku akan terima semua dengan lapang dada. -
☆☆☆
Kriiinggg!!!
Sudah ke sekian kalinya suara alarm berbunyi begitu nyaring di atas nakas samping tempat tidur seorang gadis. Dengan bermalas-malasan ia segera bangun kemudian mengambil kacamatanya dan melihat ke arah jam waker yang sedari tadi terus berbunyi.
"Ya ampun! Gue telat, Hari pertama masuk sekolah baru!" serunya.
Tanpa lama-lama lagi, ia langsung bergegas mandi. Setelah selesai, ia menggunakan seragam putih abu-abunya, mengikat rambut hitam tebalnya, mengambil tas yang sudah ia siapkan tadi malam.
Ya, ia baru saja naik tingkat menjadi kelas 11 SMA. Ia pindah sekolah karena pekerjaan sang Papa. Jadi mau tak mau ia harus ikut pindah juga.
Setelah selesai memulai aktivitas diawal paginya, ia segera turun kebawah menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Eumm, hai pagi semua," sapanya.
"Pagi juga," balas sang Papa dan Adiknya.
Ia hanya bisa menghembuskan nafasnya perlahan. Lagi dan lagi sapaan darinya hanya dibalas oleh Papa dan Adiknya, tidak dengan Mamanya. Entahlah, ia juga heran mengapa Mamanya bersikap seperti itu padanya tapi sang Mama bersikap begitu manis kepada si Bungsu.
Suasana sarapan pagi ini sama seperti suasana sarapan hari-hari biasanya. Suasana yang sangat canggung, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang bergesekan dengan piring. Seakan menjadi pengiring setiap waktu di keluarga ini, kecuali sang kepala keluarga yang terlebih dahulu memulai obrolan. Seperti ini.
"Kakak berangkat sekolahnya mau bareng atau naik ojek online aja?" tanya papa.
"Kalo barengkan gak searah jadi kayaknya naik ojek online atau angkot aja," jawabnya.
"Oh oke kalo begitu, hati-hati dijalan," ucap sang Papa.
Ia menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makan kembali.Dan ya, topiknya hanya itu saja. Hanya menanyakan bahkan bisa dibilang sekedar basa-basi agar suasananya menghangat sedikit.
Acara makan pagi sudah selesai. Semua anggota keluarga mulai sibuk dengan urusan dan aktivitas masing-masing. Sang Mama yang sedang manaruh piring kotor sehabis sarapan tadi, sang Papa yang sedang bersiap pergi ke kantor, si Bungsu yang sedang mengambil tas dikamarnya, dan si Sulung yang sedang menunggu ojek online didepan teras rumahnya.
"Pa, Ma, Dek. Kakak pamit berangkat duluan," pamitnya.
Tanpa menunggu balasan tersebut, gadis itu segera mengambil helm yang diberikan dan langsung menaiki jok belakang motor ojek online.
"Mas, nanti bisa kebutan dikit gak?" tanyanya
"Oh, Iya Kak. Kalo gak macet ya," jawab ojek online.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionLangit Rahandika Adhideva. Biasa dipanggil Langit. Seperti namanya, tinggi dan juga melindungi. Ia menjadi incaran para siswi disekolahnya. Si ketua geng Schutz di SMA Cakrawala. Siapa sangka Ia yang dikenal dengan sifat nakal dan brutalnya, menyimp...