Semenjak kejadian itu Rey dan Arvi semakin dekat layaknya kakak dan Adik, bahkan Arvi sering sekali menolong Rey saat diganggu teman-teman nya sebagai rasa terimakasih nya dulu. Arvi selalu bilang pada Rey, jika dia ada masalah atau butuh bantuan, Arvi akan selalu siap untuk membantu Rey.
Pada suatu hari Rey mencoba menagih janji pada Arvi, dia datang ke restoran milik Arvi setelah pulang dari sekolahnya.
"Hai bang" sapa Rey kepada Arvi yang sudah dianggapnya sebagai kakak
"Tumben kamu datang kemari Rey" Arvi mengamati Rey dari atas sampai bawah dan terdiam sejenak, setelahnya dia menyadari jika Rey masih memakai seragam sekolah
Arvi pun melanjutkan ucapannya,
"Kamu belum pulang kerumah Rey? Nanti dimarahin ibumu lho kalau langsung main""Biarin, itu gak penting bang, yang penting sekarang abang harus bantuin gue" ucap Rey agak meninggikan suaranya
"Apa? Kamu digangguin lagi sama temen-temenmu itu?" Tanya Arvi dengan wajah berlagak serius, seperti orang yang akan mengintrogasi penjahat.
"Apa sih bang, gak jelas banget" ucap Rey
"Duuh, abang mu ini kan pengen terlihat keren di depan mu Rey" kesal Arvi
"Yaudah deh, sekarang kamu mau minta tolong apa?" lanjutnya
Baru saja Rey mau membuka mulutnya untuk bicara, tapi dihentikan oleh Arvi,
"Eeh bentar, mending kita duduk aja deh, cape dari tadi berdiri terus, tapi sebelum itu Abang mau menyiapkan minuman dulu ya" kata Arvi yang dibalas anggukan dari Rey.Rey masih sibuk dengan pemikirannya walaupun sorot matanya memandang Arvi yang sedang memegang gelas dan mau menyiapkan minuman.
"Jadi kamu mau minta bantuan apa?" kata Arvi yang tiba-tiba muncul dihadapan Rey sambil menyodorkan gelas minuman dan Rey yang tadi sedang melamun pun tersadar.
Hening sejenak, Arvi masih menunggu jawaban Rey, sementara yang ditunggu sedari tadi sudah mau membuka mulut, tapi tiba-tiba menjadi ragu lagi, membuat Rey hanya bergumam saja.
Arvi yang melihat Rey yang hanya bergumam dan bergumam tanpa mau menjawab menjadi geram,
"Udah deh, kamu bilang aja pasti akan abang bantuin, kamu tuh sudah kuanggap adikku sendiri, jadi jangan ragu" kata Arvi sambil menepuk bahu Rey.Setelah mendengar ucapan dari Arvi, Rey pun menghembuskan kasar nafasnya dan dengan hati-hati dia berbicara
"Jadi gini bang, t-tolong terima aku kerja disini" ucap Rey terbata bata sambil menundukkan kepalanya."Enggak" tolak Arvi dengan singkat dan Arvi kembali menampilkan mimik wajah serius,
"Kamu tuh masih SMP Rey, kamu itu seharusnya belajar bukan malah bekerja, kamu butuh uang berapa? biar abang yang kasih" lanjut Arvi."E-enggak bang, aku gak mau ngrepotin abang lagi" ucap Rey sambil menunduk manik matanya menatap sepatu yang ia kenakan.
"Memangnya kamu butuh duit buat apa sih Rey?" Kata Arvi mulai bersikap tenang sambil meminum minuman nya yang sudah dari tadi dianggurkan.
"Buat nambah uang jajan bang,"Kata Rey dengan suara lirih
"Lo, kan orang kaya Rey, masak uang jajan mu kurang sih, atau jangan-jangan ada orang yang malak kamu lagi, seperti waktu itu,"kata Arvi dengan mata yang menyelidik, Rey memang pernah beberapa kali kena palak sama anak anak badung, dan Arvi pernah sekali melihat kejadian itu
"Gak Bang,"
"Gak usah boong, biar aku hajar mereka," Arvi berdiri dari tempat duduknya, dan melepas celemek nya sebelum melangkan meninggal kan Rey.
Rey, bingung menatap tingkah dari bang Arvi, tak berselang lama, Arvi kembali ke tempat duduk nya.
"Rey, dimana tempat nya orang yang suka malak kamu,"
"oh, jadi tadi abang beneran mau menghajar mereka, kirain mau kemana,"
"Ya lah Rey, kalau mereka gk dihajar, mereka akan terus terusan memalak kamu,"
"Gak usah bang, biar aku aja yang urus mereka,"
"Seriusan nih,"
"Ya bang, aku kan gak mau terus-terusan jadi pecundang,"
"Yaudah deh kalau kamu bilang begitu, aku percaya kamu bisa menghadapi mereka,"kata Arvi sembari mengelus kepala Rey,"
"Jadi gimana bang, soal permintaanku tadi,"kata Rey dengan wajah yang memelas
"Gimana yaaaa,"Arvi berpikir panjang
Tiba-tiba Rey sudah bersujud dihadapan Arvi, membuatnya tersentak berdiri dari bangkunya
"Kamu lagi ngapain Rey,"
"Aku mohon bang, terima aku kerja disini, aku berjanji akan rajin dalam bekerja, aku akan melakukan apapun agar bisa diterima kerja disini,"kata Rey sambil meneteskan air mata, dan seraya masih dalam posisi bersujud.
"bangun dulu ya Rey, malu dilihatin banyak orang,"Arvi memegangi pundak Rey, dan membantunya untuk berdiri, setelah berdiri, Arvi pun melanjutkan ucapan nya "baiklah Rey, kamu boleh kerja disini, tapi ada syaratnya,"
"Beneran bang, syaratnya apa,"Rey kegirangan mendengar ucapan dari Arvi.
"Syaratnya itu, pertama sebelum kerja kamu harus pulang ke rumah dulu, yang kedua, jangan pernah tidak mengerjakan tugas sekolah, yang ketiga, kamu bekerja hanya 3 jam, bagaimana,"
"Baik bang, aku pasti akan menuruti syarat nya,"
"Oh ya, karna kamu masih smp, dan abang gak mau dituntut karna mempekerjakan anak dibawah umur, jadi kamu disini bukan sebagaj karyawan, tapi sebagai adik yang membantu abang nya, nanti setiap minggu abang kasih kamu uang saku,"
"Terimakasih, terimaksih banget bang,"
"iya, sekarang kamu pulang ya, ganti baju, nanti malah dicariin sama orang tua mu
"Siaaap, bang,"
![](https://img.wattpad.com/cover/244403816-288-k502718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight together
ActionRey, siswa smp yang sering dibully, tidak hanya teman sekolahnya, tapi juga murid dari sekolah lain, tidak hanya Rey, tapi juga eline, sahabatnya Rey, mereka berdua menjalani masa smp pembullyan hingga membuat tragedi itu terjadi