✨Happy Reading✨
•
•
•"Hazelll." Ucap Nadin dan Alex
Nadin dan Alex pergi ke kelas hazel untuk mengajak ekskul bareng"Ehh din , lex. Ayo."
Mereka mengganti dobok dan mengikuti latihan seperti biasa tetapi lebih intens karena sebentar lagi akan ada kejuaraan.
Hazel dan kawan kawan berbaris untuk menendang satu persatu, untuk melatih tendangan yang sudah diajarkan sebelumnya. Target dipegang oleh geba dan zeni
"Hazel, bisa tolong bantu sabeum pegang target?" Ucap zeni
"Baik bem."
(Sambil mengambil target dari sabeum zeni)Hazel memegang target dan otomatis dia tidak menendang, melainkan memegang target. Tendangan para senior sangat lah keras, sesekali tangan hazel sakit dan posisi target berubah rubah.
Hazel berpasangan dengan alex dalam menendang target.
"Zell, gini loh megangnya, ke arah sini." Ucap lino
(Sambil memegang tangan hazel untuk membenarkan posisi target)"Iya makasih kak." Jawab hazel
Dalam hati ,hazel merasa ada suara dag dig dug dalam dirinya"Kenapa gak nendang kak?." Tanya hazel
"Engga, gue disini aja. Ngeliatin lo bener megang target apa engga, kalo salah ntar sama gue dibenerin lagi." Jawab lino
"Yaudah deh kak."
Para anggota yang lain lanjut menendang seperti biasa, tanpa sengaja alex menendang tangan hazel
"Auuuu." Teriak hazel
"Ehh kenapa zel? Lo bisa fokus ke target gak si? Gak liat tangan hazel merah ke tendang lo?." Ucap lino
(Lino marah2 ke alex)"Maaf zel, maaf kak, saya gak sengaja." Jawab alex
(Alex merasa bersalah kepada hazel)"Udah kak, gak papa kok. Iya lex santai." Ucap hazel
Abi pun melihat hazel dengan tangan merahnya sedikit khawatir dengan kondisi hazel
"Gak papa apanya, orang tangan lo bengkak gitu." Ucap lino
(Sambil mengambil target dari tangan hazel dan diberikan kepada nadin)"Sekarang lo ikut gue." Lino menarik tangan hazel
"Mau kemana kak? Kak?." Tanya hazel
"Ke UKS, mau ngompres tangan lo biar gak terlalu bengkak." Jawab lino
Hazel nurut dan mengikuti lino ke UKS.
•
Setelah selesai latihan hazel diajak pulang bareng sama kak lino"Zell, lo bawa motor?" Tanya lino
"Bawa kak, kenapa emang?" Jawab hazel
"Tangan lo kan masih bengkak, gimana kalo gue anterin lo pake mobil gue?."Ucap lino
"Tapi kak."
"Gak ada tapi tapian, sekarang ayo ke parkiran. Tenang aja, motor lo aman dan nanti dianterin sama supir gue."
"Bukan itu kak, nadin kan mau bareng sama saya. Saya gak enak kalo ninggalin dia." Ucap hazel
"Yaudah nanti nadin gue suruh pulang sama alex, kenapa jadi saya saya an. Gue lo aja gak papa , santai sama gue mah." Ucap lino
"Iya deh kak, abisnya takut gak sopan kalo lo gue. hehe."
Jawab hazelLino tersenyum dengan ucapan hazel yg polos tadi. Lino pun nyamperin nadin dan alex untuk bilang kalo hazel bakal pulang bareng dia.
"Eh din, lex. Hazel pulang sama gue, nadin bareng sama alex aja. Tangan dia masih rada bengkak tadi." Ucap lino
"Ohh. Baik kak, semoga cepet sembuh ya hazel." Ucap nadin dan alex
•
Abi kepikiran tentang kondisi tangan hazel, ia merasa khawatir. terlebih lagi dia ketendang oleh seorang laki laki, walaupun alex masih pemula tetapi tenaga laki laki lebih keras dari tenaga perempuan.Abi bertanya kondisi hazel kepada alex
"Lex, tadi hazel gak kenapa kenapa kan? Gimana tangannya hazel?" Tanya abi"Iya duh bi, gak sengaja gue, dikira gue bakal pas ke target taunya malah kena tangan hazel. Kayanya bengkak deh bi tangan nya, sampe kak lino nganterin ke UKS buat ngompres tangannya."
Jawab alex"Lagian si lo gak hati hati ."
"Tumben amat lo khawatir, biasanya kagak ada tuh nanya nanya gini. Gue bilang juga apa, mulai suka kan lo sama hazel." Ucap alex
"Nih gini nih temen gak ada akhlak, gue nanya tuh sebagai temen karena khawatir sama temennya, kagak ada unsur apa apa." Jawab abi
"Iyadah bi serah lo dah."
Sebenarnya apa si yang dirasakan abi sehingga bisa khawatir terhadap hazel
Semoga suka sama ceritanya
Bantu vote sama comment nya
Enjoy💫
-Biye
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy is Taekwondoin
Teen FictionKetika Tuhan sudah menakdirkan seseorang didepan kita, untuk apa kita masih mencari? -Abi Putra Pratama Untuk apa seseorang hadir dihidup kita apabila hanya sebagai figuran, mengapa bukan untuk melengkapi kekurangan? -Hazel Jamsya Ketika cinta berad...