87

182 21 0
                                    

Salju pertama turun di kota b pada bulan November.

Ketika kepingan salju menyebar ke seluruh kampus, Jiang Ren telah memulai proyek pengembangan real estat baru.

Meng Ting tahu bahwa ledakan spekulasi real estat nasional ini akan terus berlanjut selama beberapa tahun mendatang.

Dia seharusnya sangat sibuk, tapi dia muncul di kampus kota b.

Jiang Ren masuk, tapi dia tidak bermaksud untuk membuat pertunjukan. Sekarang hampir semua orang di Universitas B mengenalnya.

Dia menginjak tanah yang tertutup salju, memasukkan tangannya ke dalam saku, dan berjalan sangat lambat.

Para siswa melihat sekilas kakinya dari waktu ke waktu, dan seseorang bertanya: "Apakah kaki Presiden Jiang selalu seperti ini?

"Siapa yang tahu jika itu."

Meng mendengarkan perpustakaan dan melihatnya, Dia mengangkat matanya dan memandang seekor burung di dahan mati yang akan mati beku, matanya tenang.

Setelah dia keluar, Jiang Ren mengenakan topi dan syal dari tas di tangannya.

Dengan corak putih kemerahan, matanya gelap dan gerakannya sangat fokus.

Dia memiliki wajah halus di topinya, yang membuatnya semakin kompak.

Meng melihatnya, lalu dia berjingkat untuk mencapai burung di cabang mati.

Jiang Ren membungkus tangannya, menarik orang itu kembali, dan berkata dengan tenang: "Itu tidak bisa diselamatkan. Saya tidak terbang ke selatan selama musim dingin. Hampir mati."

Meng Ting bertemu dengan mata burung yang setengah tertutup itu.

Dia juga tahu bahwa itu tidak memiliki vitalitas.

Jiang Ren berkata: "Apakah Anda sangat simpatik?"

"Kenapa kamu bertanya?" Bulu matanya yang panjang ternoda salju, dan dia merasa semurni kaca.

Jiang Ren mengulurkan tangannya untuk menurunkan kepingan salju, dan kepingan salju berubah menjadi air di telapak tangannya.

Jiang Ren tidak menjawab kata-katanya, dia berkata dengan acuh tak acuh: "Saya melihatnya sekarat, jadi saya tidak merasakan apa-apa."

Meng Ting mengangkat matanya untuk menatapnya.

Orang-orang keluar dari perpustakaan satu per satu, dan mereka berjalan beberapa langkah. Jiang Ren menoleh ke belakang, dan beberapa gadis melihat burung itu, mengambilnya dari dahan, dan memegangnya di telapak tangan mereka.

Dia tiba-tiba ingin tahu apakah wanita lebih simpatik.

Tidak hanya dalam menyelamatkan hewan, tapi juga dalam cinta. Mereka akan menyukai seseorang karena dipindahkan. Pria seringkali tidak. Mereka setia pada perasaan rukun, dan terobsesi dengan pikiran mimpi tengah malam.

Meng Ting sepertinya tidak memiliki perasaannya. Dia ingin menggosok orang lain ke dalam tulang dan darahnya sepanjang waktu, ingin merasa bersama setiap detik.

✓ Destined To Love You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang