Alkisah, ada sebuah sekolah ternama di Ibu Kota yang terkenal acap kali menjadi buah bibir siswa-siswi sekolah lain. Sebuah sekolah swasta yang terbilang elit, punya wilayah seluas gabungan Pondok Indah Mall 1 dan 2.
Sekolah itu bernama SIMPANSE.
Memang terdengar aneh, entah darimana Pak Yoman—si milyarder pendiri sekolah—bisa memberinya nama seperti itu. Simpanse sendiri memiliki kepanjangan Sekolah Impian Anak Sejahtera. Lebih pantas untuk dijadikan nama klinik daripada nama sekolah.
Karena namanya, banyak anak iseng dari sekolah lain yang suka meledek dengan berkata, "Eh, lo anak simpanse ya??" ke setiap warga sekolah tersebut. Ya mau bagaimana, mau marah karena dipanggil anak simpanse tapi kan memang benar begitu adanya. Walau yang diledeki itu simpanse dalam artian lain.
Gara-gara ledekan turun-temurun tersebut, Pak Yoman selaku pemilik sekolah sudah lebih dari sepuluh kali terkena demo oleh anak-anak murid. Mereka meminta agar Pak Yoman segera mengganti nama sekolah kecintaan mereka menjadi lebih keren dan berkelas. Ada yang demo membawa spanduk pecel lele sampai membawa puluhan petasan kentut untuk menarik perhatian Pak Yoman yang selalu duduk manis dengan santai di gedung pribadinya sendiri yang terletak satu wilayah dengan sekolah.
Namun mau sekeras apapun berusaha, Pak Yoman sama sekali tidak mau peduli. Dia tetap teguh pendirian dengan nama Simpanse, nama yang ia dapat ketika dia tengah ketiduran di angkringan nasi kucing kala ia dulu bekerja menjadi kuli bangunan. Pak Yoman yang masih miskin waktu itu pun menyimpan julukan simpanse dengan baik sampai akhirnya dia bisa sesukses sekarang dan mendirikan sekolah.
Lagipula, Simpanse itu singkatan yang unik dan memorable. Karena dinamakan Simpanse, sekolah dirian Pak Yoman semakin terkenal di masyarakat luas dan dicita-citakan sebagai sekolah favorit incaran anak hits maupun anak unggulan tingkat bawah.
Simpanse sendiri dibangun seluas itu bukan tanpa alasan. Sekolah ini memiliki dua bagian, yaitu SMA dan SMK yang dilengkapi fasilitas super duper keren seperti GOR basket dan sepak bola di tengah gedung 1 dan 2, kolam renang tepat di samping cafetaria, tiga lapangan untuk cabang olahraga yang berbeda-beda, empat AC di setiap kelas, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, Simpanse diperkirakan bisa menerima lebih dari seribu murid tiap kenaikan tingkat. Namun Pak Yoman membatasi dengan tiga ratus anak per angkatan untuk SMA, sedangkan lima ratus anak untuk SMK. Yang juga berarti sekolah ini bisa memiliki lebih dari dua ribu murid bila upacara senin siswa SMA dan SMK digabungkan.
Ada perbedaan yang sangat mencolok bagi anak SMA dan SMK di Simpanse. Anak SMA Simpanse terkenal elit--sesuai dan amat cocok bersekolah di sini. Mereka rerata berasal dari keluarga kaya dengan bisnis turun temurun dan penghasilan orangtua puluhan kali lipat dari gaji UMR. Mereka semua pintar dan begitu berambisi, faktor ditekan orangtua karena setelah lulus sudah dipastikan harus berkuliah di kampus yang ternama di ibu kota. Membuat instastory dengan memakai almameter kuning di depan gedung kampus Depok telah menjadi impian setiap siswa di SMA Simpanse.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK [ blackvelvet ]
Fanfiction❝Kata orang, masa-masa SMA itu yang paling indah. Pantes aja gue nggak ngerasain, orang gue anak SMK.❞ (Sedang dipending, nantinya akan dijadikan project ebook)