29. KESEMPATAN YANG TELAH MELEWATI BATAS WAKTU (2)

5.2K 498 87
                                    

Malam, Dears! ^^

Lama ya nunggu Hara update. Baru selesai ngetik banget ini. Sampai nunda makan biar kelar dulu updatenya.

Siapin tisu untuk bab ini, ya ...

Yang lagi cengar-cengir, tolong mood-nya dikondisikan dulu biar bisa menghayati. Wkwkwk

Budayakan vote sebelum baca,
Biasakan komentar di akhir cerita.

Koreksi typo, ya!

Happy reading!

***




All I knew
This morning when I woke
Is I know something now
Know something now I didn't before
And all I've seen
Since eighteen hours ago
Is green eyes and freckles and your smile
In the back of my mind making me feel like

Kelopak mata Aira bergerak terbuka. Sayup-sayup dia mendengar alunan suara merdu Taylor Swift, penyanyi kesukaannya. Dia mengerjap beberapa kali untuk mendapatkan kesadaran penuh. Dia pun belum mengubah posisi terlentangnya sembari menatap lurus platform kamar.

Aira tidak ingin banyak menduga. Lagi-lagi wangi sandalwood bercampur minyak telon yang menusuk indera penciumannya cukup menjawab setiap tanya. Ditambah lagi dengan kamar yang tak asing baginya. Interior yang sama, bahkan corak sprei dan bedcover yang tak mungkin dia lupa.

Perlahan dia bangun dan menyentuhkan telapak kakinya di atas ubin yang dingin. Sembari bertelanjang kaki, dia menuju sumber suara yang mengusik telinga. Dia tak kesulitan menelusuri tempat tersebut dan berbelok ke arah dapur tanpa ragu. Seolah-olah sudah mengalami hal serupa berkali-kali, dia tak terkejut sedikitpun mendapati punggung Evan menguasai dapur. Pria itu terlihat sibuk berkutat dengan sesuatu di depan kompor.

Come back and tell me why
I'm feelin' like I've missed you all this time
And meet me there tonight
And let me know that it's not all in my mind

Sebait lirik itu seakan-akan sengaja mengejek Aira. Bagaimana tidak, setelah sekian puluh purnama Aira tak menyangka akan kembali ke tempat terakhir sebelum dirinya gila. Rasa marah, sedih, dan kecewa itu kembali membubung melingkupinya.

Semua benaknya kini memutar kata seandainya lebih dari sekali. Entah untuk apa, dia hanya butuh sasaran untuk menyalurkan semua yang terjadi dan dia rasakan sekarang. Setelah dirunut dari awal, memang Evan lah yang menjadi awal mula jiwa dan hatinya remuk redam.

I just wanna know you better, know you better,
know you better now
I just wanna know you, know you, know you

Bibir Aira bergetar kala kenangan manis dan pahit di tempatnya berpijak saling bertumpang tindih tak mau mengalah. Better? Aira tersenyum miris menanggapi nyanyian Taylor Swift. Apalagi pandangannya tak sengaja jatuh pada sebuah figura besar yang menggantung megah.

Air tidak mengerti kenapa Evan berani membawanya ke tempat yang dalam mimpi pun tak ingin dia datangi lagi. Apalagi pria itu bersikap seolah-olah tak ada yang berubah di antara keduanya. Seperti dulu, Evan masih sibuk memasak dan memutar lagu-lagu kesukaan Aira. Biasanya, Aira akan duduk dengan tatapan penuh binar menunggu pria itu memanggilnya untuk makan. Namun, sekarang Aira hanya ingin enyah.

TOO LATE TO FORGIVE YOU | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang