1. Regoni?

17 4 4
                                    

"Nan,"

"Hah?"

"Gamon dari mantan selama tujuh taun itu wajar nggak?" tanya Anna dengan nada memelas 

"Enggak sih. Dan kalo gamonnya seumur hidup bisa terjangkit mantanphobia." ucap Nancy ngawur.

Anna berdecak kesal saat mendengar jawaban teman sebangkunya "Serius dikit."

"Lagian lu tuh ya, mantan jaman sd aja masih lu pikirin." Nancy lama lama jengah sama temen oroknya ini, masa mantan jaman dimana tepung kanji dijadikan bedak aja masih dikasih flavor.

"Tapi ini masalahnya dia janji mau ngajak gue kepelaminan." Anna ingat betul kata bocah berusia 13 tahun dulu. Pada saat jam istirahat pertama bocah lelaki itu menyatakan cinta monyetnya secara terang terangan.

Bahkan ia sempat membuat janji kepada Anna akan menikahinya suatu saat nanti. 

Dasar, bocil.

"Halah, sok sok an ngajakin ijab kabul dia. Ngafalin sembako aja kaga bisa, apa lagi ngafalin ijab kabul." komentar Nancy, tidak setuju jika temannya akan gagal nikah hanya karena Sang mempelai pria menghentikan suaranya ditengah tengah pengucapan ijab kabul.

"Kadang gue tuh bisa kangen banget sama dia, kadang juga gue kesel sama dia." kata Anna sambil membenarkan duduknya menjadi sedikit tegap. Menolak lupa detik detik lelaki fakboi itu memutuskan hubungan secara sepihak,

di belakang wc.

Nancy tertawa terbahak bahak dan membuat Anna menatapnya aneh, "Gue inget pas waktu lu mergok dia lagi berduaan ama adkel dibelakang wc, terus lu ngadu ke kepala sekolah." katanya disela sela tertawa.

"Ih, ngga usah diungkit ungkit juga kalik." Anna menggoyang goyangkan tubuh Nancy, sebal karena sudah membuat dia tambah mengingat kejadian konyol bin tolol itu.

"Hahaha, makannya jangan gamon mulu lu ama Mark. Sumpah gue ga yakin dia ntar lancar ngucapin ijab kabul." nada bicaranya seperti tidak sedang bergurau, namun masih mengandung unsur mengejek.

"Ohh, mantan lu si Markonah bule kesasar itu? Noh orangnya didepan lagi kasmaran." ucap Jeno tiba tiba sambil menunjukkan jarinya kearah jendela kelas.

Anna cengo

Nancy pun cengo.

Bukan karena Mark yang lagi kasmaran itu bukan. Pertanyaannya, sejak kapan laki laki ini sudah ada didepan mereka? Memang sih tempat duduk Jeno ada didepan mereka, tapi tiba tiba aja muncul begitu bikin kontraksi jantung berdetak 2x lebih cepat a.k.a kaget.

"Lah? Kok lu disini?" tanya Nancy heran.

"Lah? Salah?"

"Bukan, perasaan tadi lu lagi challenge roll belakang remix kayang bareng Lucas dah?" 

"Ih, kok lu tau? Perhatian banget ama gue." Jeno memasang wajah memelas.

Tak butuh waktu lama, Nancy langsung menampar mulut Jeno menggunakan buku tulisnya yang menganggur.

"Udah jelas lu tadi terang terangan ke kelas sebelah bawa spanduk sambil teriak siapa yang mau ikut kompetisi absurt lu ama Lucas." emang udah tradisi hari sabtu begini, Jeno ga bakal nyerah buat mempromosikan sebuah audisi abal abal bersama Lucas untuk siapa saja agar ikut geng ReGoNi.

"Yee, bukan kompetisi mbak. Tapi audisi." Jeno sedikit menekan kata audisi.

Nancy tidak menanggapi apa yang Jeno katakan barusan, memilih untuk menanyakan hal lain, "Gimana sih alur konsep kompetisi lu ini?" tanya Nancy.

"Jadi para treainee bakal di tes seberapa lucu lo pas lagi ngomong. Habis tes lisan tadi, sekarang bakal tes fisik dengan cara seberapa lucu lo pas lagi gerak. Kalo bisa semua, baru deh debut ama gue dan Lucas." jelasnya secara detail. Nancy dan Anna sempat speechles beberapa detik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas Ganteng || Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang