Bagian 32

1K 95 177
                                    


Selamat membaca yeorobun, jangan lupa vote dan komen nya ya💕💕💕💕💕




****

Mendengar ucapan Ye jin, Hyun bin menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya. "Ku rasa kata-kata itu lebih tepat untuk mu Ye jin a,,, kamu sendiri tau kan bahwa setelah ini aku tidak akan pernah menikah lagi, bagiku perempuan itu semuanya sama saja seperti dirimu, wanita murahan yang mampu menjual tubuhnya demi uang lalu dengan mudahnya mencampakkan laki-laki yang tulus mencintai mu!"



Kali ini Ye jin tak bisa menahan air matanya saat kata-kata yang begitu kejam keluar dari mulut Hyun bin. Kini tangis Ye jin pecah bersamaan dengan hatinya yg terluka karena ucapan Hyun bin.

"Kenapa kamu menangis? Apa ucapan ku terlalu kejam bagi mu Ye jin ssi?" Tanya Hyun bin sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu menangis? Apa ucapan ku terlalu kejam bagi mu Ye jin ssi?" Tanya Hyun bin sinis.



Lagi-lagi Ye jin tak memiliki kekuatan untuk menjawab pertanyaan Hyun bin atau lebih tepatnya ia tak memiliki jawaban atas pertanyaan yang Hyun bin lontarkan, karena ini memang sangat kejam, ia terpaksa melakukan ini, bukan hanya menyakiti hati Hyun bin tapi juga menyakiti hatinya sendiri.



"Aku berharap tidak akan pernah bertemu denganmu lagi Ye jin ssi!" Ucap Hyun bin seraya melangkah pergi meninggalkan Ye jin, meski langkahnya berat, ia tetap berusaha tegar di hadapan wanita yang telah tega mencampakkan dirinya.


Setelah Hyun bin pergi, Ye jin tak bisa menahan air matanya, kini tangisnya pecah di barengi hujan yang semakin deras mengguyur seluruh tubuhnya. Lagi-lagi pertahanan nya runtuh untuk kesekian kalinya ia menangis tersedu-sedu di bawah dinginnya guyuran hujan malam ini.



Bo ra yang sedari tadi berdiri tidak jauh hanya memperhatikan obrolan Ye jin dan Hyun bin, kini Bo ra menghampiri Ye jin dengan membawa payung. Ia sengaja menunggu dan berniat menjemput Ye jin di halte karena Bo ra khawatir seharian ini ponsel Ye jin tidak bisa di hubungi.
Tapi betapa terkejut nya Bo ra saat melihat Hyun bin dan Ye jin berseteru di tengah-tengah guyuran hujan, ia memilih untuk tidak mendekati dan ikut campur urusan mereka



Ye jin tersadar saat hujan tidak lagi mengenai tubuhnya, tangisnya semakin tak bisa ia hentikan saat melihat sahabatnya menatap dengan tatapan penuh iba pada dirinya.


Melihat tubuh Ye jin yang sudah menggigil kedinginan bahkan bibirnya sudah mulai membiru karena terlalu lama kehujanan, Bo ra menuntun Ye jin untuk masuk ke dalam apartemen dan menyuruhnya segera mengganti pakaian basahnya agar tidak masuk angin. Setelah berganti pakaian kering dan hangat Bo ra menyiapkan secangkir teh manis panas untuk menghangatkan tubuh Ye jin. "Minumlah! Agar tubuh mu cepat pulih."

Ye jin pun meminum teh buatan Bo ra, tubuhnya yang sedari tadi menggigil kini mulai hangat dan normal kembali.

Bo ra hanya diam menatap Ye jin menyesap teh nya, sengaja tak melontarkan pertanyaan apapun, ia hanya menunggu hingga Ye jin benar-benar siap menceritakan apa yang perlu ia ceritakan.


Marriage ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang