Serangan?!

38 8 7
                                    


Setelah berita pengeboman SMA Hankuk 2020. Dongwook, Sooji, Inna dan Minho kebingungan. Dongwook terbangun setelah beberapa menit.

Dongwook POV

“Mwoya? Aku dimana?” Aku melihat sekeliling, ada sekertaris Miseo yang menyuguhi teh untukku di kamar kantor.

“Kamar kantor? Aku di kasur? Apa yang terjadi?” Tanyaku.

“Yah kalian berempat tiba-tiba pingsan di koridor. Saya langsung datang dan meminta bantuan. Kami tidak tahu mengapa kalian berempat pingsan..”

“Masa kamu gtw? Kan, aku pernah bilang aku penyintas pengeboman. Tadi ada beritanya kan?” Tanyaku.

“Berita apa? Saya ga denger berita apa-apa.”

“Pengeboman, masa ga denger.”

“Oh sebentar, coba saya cek dulu di google.”

Miseo mengecek berita pengeboman terbaru di Google. Ia bahkan menanyai reporter yang ia kenal. Ternyata, tidak ada satupun berita terbaru pengeboman kecuali tahun 2005 itu.

“Nggak ada..” Katanya.

“Apa? Gada?” Ku langsung merebut hp Miseo dari tangannya. Ku juga menelpon reporter tetapi tidak ada balasan.

“Terus temenku yang lain kemana?” Tanyaku saat aku belum menyadari sesuatu.

“Disitu pak..” Miseo menunjukkan sesuatu yang membuatku kesal.

“Di sofa?! Tidur? Enak saja!!” Aku langsung menyeret Minho, Inna, dan Sooji.

“Mwoya? Apa yang terjadi?”  Tanya Minho.

“Aku dimana?” Tanya Sooji.

“Kantor?!” Saut Inna.

“Pergi!” Seretku kepada Minho untuk keluar.

“Arasseoyo.. aku bisa keluar sendiri.” Katanya sambil membersihkan jasnya dengan mengejekku.

Aku tidak mengurus itu, aku sudah biasa.

Semuanya sudah kuurus, mereka akhirnya pergi dari kantorku. Ini saatnya aku memarahi Miseo.

“Miseo. Saya tidak mau tahu, Tim perencanaan besok sudah harus konsul ke saya mengenai produk baru.”

“Beneran?!!”

“Kenapa? Ga mau? Kalau ga mau ya yaudah.”

“Oh tidak pak. Baik pak akan saya laksanakan.” Katanya sambil menatap sinis.
-----

Sooji POV

Aku pulang dari perusahaan itu. Aku sangat malu ketika diseret keluar oleh presdir perusahaan dari kamarnya. Meski aku hanya tidur di sofa. Malu bet anjim. Dahlaaahh pulang aja.

Aku berlari menuju halte bis untuk pulang. Kuyakin kali ini, takdirku dan Minho akan berubah. Secara aku sudah time travel sehari dan aku sudah mengulur waktu, jadi kupikir ga bahaya buat naik bis kali ini.

Aku rasa ada yang menguntitku dari belakang.. mobil hitam, yah! Mobil hitam! Siapa itu.. gak mungkin, aku mati gegara kecelakaan sekarang mati karena dibunuh?!! Anjim bgt nasibku.

Mobil itu semakin sejajar denganku. Aku menoleh ke arah kiri.

“SIAPA ITU?!” Aku mengeluarkan pistol mainanku.

“Door!” Aku menekan pelatuk pistol mainanku.

“Ngik ngok.. petokk petokk” Namanya juga pistol mainan, yah.. yang keluar suara petok petok aowkwkw.
-----

Time ResolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang