16 • 𝘽𝙤𝙤𝙠𝙞𝙣𝙜 •

12.2K 882 33
                                    

Suara gemercik air tuhan turun diluar sana, membasahi setiap kuasa-Nya yang ada dibumi ini. 

Jungkook sudah membuka matanya sejak 10 menit yang lalu, namun tubuhnya enggan bergerak. Matanya menerawang jauh kedalam gorden putih tipis yang menggelantung dihadapannya, melihat langit yang perlahan menjadi kelabu. matahari kembali ke tempat persembunyiannya. Kini bulan yang sejak tadi samar-samar menampakan diripun mengambil alih seisi kuasa langitnya. Disaksikan oleh awan hitam yang siap menganggu sinarnya malam ini.

Meski hujan turun semakin deras, Jungkook tidak sama sekali kedinginan, baju tidurnya sudah terpasang rapih tubuhnya terbalut selimut tebal dan kakinya berlapis kaus kaki hangat. Jungkook tau siapa lagi pelakunya jika bukan orang yang sebelumnya membuat Jungkook berantakan.

Dan juga walaupun hari semakin gelap, Taehyung yang sejak tadi terduduk di bangku balkon itu tidak sama sekali beranjak. 

Sejak tadi, tidak hanya langit yang jungkook pandang. Melainkan sosok makhluk yang tengah duduk membelakanginya. Dan justru sang langitlah yang sejak tadi hanya berlaku sebagai latar pendukung dalam pandangannya.

Mata bambi itu terus memandang Taehyung yang kini masih betah berkutat dengan tab-nya. Tangannya bergerak lihai membuat sebuah objek nyata di dalam kanvas elektronik itu, tanpa tau dibelakang sana, ada seseorang yang tengah menerawang jauh kedalam dirinya.

Kim Taehyung, kenapa tuhan tega menciptakan takdir yang begitu rumit untukmu?

kenapa tuhan tega membuat hidupmu sebegini sulit.

materi melimpahpun tidak cukup untuk mengisi kekosongan dirimu.

kehilangan eomma, dibenci appa, ditinggalkan oleh omma. 

dan.. hidup dengan takdir yang tidak pernah kau inginkan.

apa aku bisa? 

apa aku bisa menggantikan kekosongan yang ada dalam dirimu?

dengan apa yang aku miliki? aku tau, bahkan mungkin itu tidak seberapa.

tapi izinkan ak---

Lamunannya terpecah kala Taehyung menoleh kearahnya dengan tiba-tiba. Matanya otomatis menutup berharap Taehyung tidak memergokinya yang tengah melamun kearahnya. Taehyung yang melihatnya malah menggeleng kegemasan. Beranjak dari duduknya untuk masuk kedalam kamar. Memilih menyimpan kembali benda datar itu keatas kursi rias Jungkook, dan menyusup masuk kedalam selimut tebal itu.

Tangan besarnya merengkuh pinggang Jungkook agar mendekat kearahnya. Jungkook masih teguh dengan kondisi pura-pura tidurnya. Walaupun kini tubuhnya menghangat karna pelukan yang disalurkan kekasihnya, ditambah hembusan nafas yang kini menerpa wajahnya. Ya sepertinya jika ia membuka matanya, ia tidak akan kaget jika Taehyung sudah berada terlampau dekat dengan wajahnya.

"sudah bangun, hm?" bisik Taehyung terlampau pelan, bahkan suaranya hampir terdengar seperti bisikan, jemari dinginnya ia bawa untuk mengelus pipi si manis yang masih enggan membuka matanya.

"hng.. dingin" gumam Jungkook, tubuhnya menggeliat seoalah ia benar-benar baru saja bangkit dari tidurnya semenit yang lalu.

Matanya terbuka perlahan. benar saja, wajah tampan kekasihnya kini ada dihadapannya, tersenyum irit namun tetap berharga bagi Jungkook. 

"sudah malam hyung, mau makan sesuatu?" tawar Jungkook, yang ditanya hanya menggeleng singkat.

Kini keduanya malah membisu, saling menatap satu sama lain. Jungkook membawa tangan lentiknya untuk menyentuh kelopak mata Taehyung, mengelusnya pelan lalu kembali menatapnya dengan penuh arti yang sama sekali tak terbaca oleh Taehyung.

✔𝙇𝙄𝙈𝙀𝙁𝙁𝘼𝘽𝙇𝙀 | 𝐭𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤 {18+}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang