Goresan kuas berayuh pada kanvas putih yang bertabur dalam campuran warna hingga menciptakan karya yang indah dan memanjakan lensa mata yang tak ingin berhenti meliriknya dalam sekejap.
Seni dapat pula diapresiasikan dalam berbagai taburan rasa : cinta, gembira, bersemangat, pantang menyerah namun pada sisi kelam yang menyiksa pada kerisauan, kekacauan, kebimbangan maupun putus asa. Tak salah jika jemari tak segan menari bersama kuas dan kanvas yang sebagai tempat berlabuhnya suasana hati sebab dapat menggugah jiwa lebih mampu untuk memantapkan diri dan bersemangat dalam mengalihkan emosianal diri yang seketika saat itu meredup.
Namun, tahukah kamu?
Apa yang menjadi landasan dalam tahap berkarya pada bidang seni yang sesungguhnya?
Ya. Pada matamu, kau mampu melihat reaksi saat tangan – tanganmu mengayuhkan kuas pada kanvas putih yang menjadikannya penuh warna dan bermakna.
Tangan : mengayuhkan kuas, sesuka hatimu kau menaburkan warna pada setiap gambar yang sedang kau lukis.
Pikiran : mengalihkan ide untuk menciptakan bentuk dari sang imaji.
Hati dan rasa : Hasrat, minat, gairah yang bersemangat meluncurkan karya yang kau minati dalam terkombinasi dari suasana hati tertentu sehingga dari idea tau sang imaji melahirkan seribu karya yang mempesona, unik, menarik dan sangat indah.
Tapi, tak hanya sebuah seni dalam menciptakan suatu karya yang menakjubkan.
Perjalanan hidup seorang pemuda yang masih menjadi seorang mahasiswa dalam bidang seni yang hidupnya pula dihiasi oleh warna – warni cinta.
Cinta yang pernah terjalin ini pun harus berakhir kandas dan kehilangan seorang gadis yang dulu pernah mencintainya dalam bahagia bagaikan terhalang oleh dinding pembatas maka kehidupan anak muda ini masih berlanjut.
Tak berhenti hanya sampai disitu saja, tetapi masih ada banyak hal yang harus ia jalani hingga suatu ketika menemukan sosok orang baru di dalam kehidupannya.
Siapakah dia? Dan seperti apa hubungan mereka kelak?
Simak dan bacalah cerita ini dibawah ini dari awal hingga habis..
•••••••
