[JANGAN LUPA FOLLOW &VOMMENT NYA YA. KARENA ITU BERHARGA BANGET BAGI AUTHOR❤]
~Happy reading guyssss~
•Carissa Laura Atharin
Carissa Laura Atharin, anak tunggal dari pasangan Nauval Aldinata dan Regina Atharin. Caca itulah panggilan akrabnya, gadis dengan rambut panjang dan memiliki bola mata yang sangat indah berwarna cokelat.
Carissa juga memiliki seorang sahabat bernama Chelsea Diandra Putri. Mereka menjalin persahabatan dari kelas 8 SMP. Jadi, jangan heran jika keduanya tengah berjalan selalu di kira anak kembar oleh orang yang melihat nya.
Dia sekarang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, tepatnya di SMA ANGKASA. Namun, ia terpaksa pindah sekolah karena perihal urusan kerja ayahnya.
Besok adalah hari dimana ia harus beradaptasi lagi dengan lingkungan dan teman-temannya yang baru. Ia bersekolah di SMA populer dengan ketua geng motor nya yang memiliki paras tampan namun, memiliki hati yang KEJAM. Tepatnya di SMA DIRGANTARA. Huuuuu.... Seram...
•••••
PUKUL 16:48
Caca meminta izin kepada bundanya untuk bersepeda mengelilingi taman yang ada di dekat rumah nya itu.
"BUNDAAA ....!" teriak caca sambil menuruni anak tangga.
"NGGAK USAH TERIAK-TERIAK JUGA CACA!" teriak Regina tak kalah kencang. kokkk?
"Katanya nggak boleh teriak-teriak tapi kenapa bunda sendiri teriak-teriak?" hmm...
"Mau apa kamu teriak-teriak manggil bunda?" ujar Regina mengalihkan pembicaraan, karena ia tahu jika debat dengan anaknya bisa dipastikan sampai shubuh tidak akan selesai-selesai. Berani dibuktikan!
"Eh... ini bun... Caca mau keliling naik sepeda ke taman yang ada di dekat rumah kita." ujar caca sambil menunjuk taman yang ada di depan rumahnya, membuat Regina sang bunda menoleh ke arah yang ditunjuk Caca.
"Oh... yaudah boleh tapi pulangnya jangan terlalu sore ya." ujar Regina. Memegang kedua bahu anaknya.
"Ck... Bunda Caca kan udah gede nggak usah digituin juga kali!" protes Caca, dengan memutarkan bola mata malas. apa-apaan si bundaaaa....
"Iya, kamu emang udah besar tapi perilaku kamu yang masih kaya anak kecil." Regina tertawa kecil melihat raut wajah anaknya yang seolah-olah minta di cubit. Gumushhh....
"Ck... udah lah kapan mau berangkat kalau gini caranya yang ada nanti keburu maghrib bun!!" ujar Caca yang berusaha menghindar kan diri dari bundanya yang bawel itu. Caca kamu ini berdosa banget...
"Sopan santunnya mana cantik?" ujar Regina.
Merasa dirinya di sindir dengan cara halus oleh bundanya, Caca pun menoleh ke arah belakang dan ia melihat bunda nya yang tengah meletakkan tangannya di atas dada sambil tersenyum miring ke arah nya.
"Eh... iya bun Assalamualaikum..." ujar Caca sembari berlari menuju garasi untuk mengambil sepedah nya.
"Ini anak kaya yang nggak diajarin tata krama aja!" batin Regina.