Mereka bilang, cinta itu datang secara tiba-tiba. Secara spontan dan tak terduga. Percaya atau tidak. Iya atau mungkin. Seratus ribu kemungkinan a dan b, mengais presensi seorang yang akan memenuhi lahan kosong.
Brian belum pernah merasakan hidup sepenuh ini. Selama tujuh belas tahun, belum sempat ia merasakan paru-parunya bisa menarik nafas selega--setanpa beban ini. Senyumnya selalu menyeka nafas, terlalu indah untuk dibahas dengan kata-kata sederhana. His unique face is probably the most exquisite thing in the world. Ia berani bersumpah bahwa apa yang ia lihat di hadapannya adalah presensi kehidupan terbaik. Epitome cinta yang valid.
Win. Metawin. pencipta friksi yang selalu menghantui Brian setiap mereka berpapasan. Win yang selalu mencintai dirinya sendiri, dan memposisikan dirinya di nomor dua setelah orang lain. Sosok yang selalu rendah diri dan paling dibutuhkan presensinya.
"Cinta itu bukan sesuatu yang bisa gue ungkapkan secara langsung, Win." Digenggamnya jari-jari yang lebih muda, "Tapi gue yakin. Di beberapa kesempatan, lo bisa ngerasain. Percaya ke gue. I fell so fucking deep for you, Metawin."
Kata-kata itu keluar begitu saja. Seakan-akan hanya dipikir secara gamblang. Brian yakin ia bukanlah sosok yang senonoh dalam mengucapkan rangkaian frasenya.
Tidak pernah sekalipun.
Dan Win bersumpah, ia tidak pernah merasa dicintai oleh seseorang sedalam ini. Semudah ini, dan seserius ini. Mungkin dunia memang pintar dalam mengolah takdir yang seharusnya dipikirkan secara matang oleh sang pencipta.
Win tersenyum tulus. "Waktu itu berjalan, Kak. Gue pengen kita selalu bisa nempatin diri di antara perubahan," ucapnya pelan, "kalau memang Kakak mau berubah, silakan. Tapi gue ... selalu di sini."
Di sini untuk sekali, dan terakhir kalinya.
🥳 HAI!
It's Lynn (@bbh0un) here! Aku mau bawain shortfic buat kalian semua! Sebenarnya aku naro sedikit self-based dari sepenggal cerita yang bakal aku sisipin di shortfic ini. Tapi belum tau jadinya shortfic atau bukan 😬🔫TENANG AJA. JANGAN BOM AKU. It's 100% guaranteed fluff content. (Amin)
: D
Moreover, karena aku masih SMA, jadi latarnya jaman sekolahan ya!! Which means, jangan berharap ada adegan ninuninu SKSKSKSKS. Maaf ☹😔
Trigger warning akan aku taro di setiap awal chapter.