14.Mangsa?

265 17 3
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, membuat seluruh siswa dan siswi bersorak gembira.

Arfa tengah membereskan buku bukunya untuk dimasukan kedalam tas miliknya,dihampiri Alfaro.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Alfaro pada Arfa

"Sama gue" Bukan Arfa yang menjawab melaikan Putra

"Apasih Put kita kan gaada janji" Protes Arfa

"Tuhkan?udah sama gue aja" Ucap Alfaro memaksa

"Sama gue aja Fa lebih aman" Ucap Putra dengan mimik sedikit frustasi

"Emang gue tukang culik apa dikata gaaman?" Alfaro meninggikan nada bicara nya

"Gini aja Fa,Lo milih bareng gue Putra Alexan atau sama dia anak yang baru lo kena !" Ucap Putra dengan jawaban yang yakin Arfa akan memilih bersama nya

"Alfaro Nadendra" Kata Alfaro tegas menyebutkan namanya

Arfa menarik nafas berat,ia bingung harus pulang dengan siapa "Hmm..Gue sama Al aja,tadi kan gue berangkat bareng lo Put,gantian ya" Arfa menghela ucapannya "Kita kan sering jalan bareng"

'Sialan'

Tanpa mengeluarkan sepatah kata dan muka yang datar Putra pergi tanpa berpamitan.Bisa bisanya Arfa lebih memilih orang yang baru ia kenal.

'Mangsa' Batin seseorang

"Ayo Fa" Ajak Alfaro dengan tangan yang akan menggandeng tangan Arfa,dan Arfa hanya tersenyum tipis.

Alfaro tengah memarkirkan motor Sonic berwarna merah miliknya, setelah itu Arfa naik dan motor berjalan dengan kecepatan sedang.

"Mau kemana dulu nih?" Ucap Alfaro mendahului pembicaraan

"Langsung pulang aja,gue takut ortu marah kalo pulang telat" Jawab Arfa

"Lo anak rumahan?"

"Kayaknya"

"Ko kayaknya sih?"

"Ya kayaknya gitu" Ucap Arfa dengan nada sedikit yakin

Alfaro hanya menggelengkan kepalanya heran

"Eh ini rumah lo arahnya kemana?" Ucap Alfaro yang baru menyadari bahwa ia tidak mengetahui jalur ke rumah Arfa

"Perumahan Anggara"

"Oh,untung ga salah belok" Ucap Alfaro lega

Tidak sampai 30 menit meraka tiba didepan rumah Arfa,rumah Arfa tidak besar dan tidak terlalu kecil sederhana tetapi nyaman.Rumah dengan cat warna cream dan teras rumah yang dihiasi tanaman.

"Makasih ya" Ucap Arfa dengan senyuman yang manis.

"Sama sama cantik" Ucap Alfaro

"Gue duluan ya" Arfa sambil melambaikan tangan,bagitu pun sebaliknya.

Saat Arfa memasuki halaman rumahnya jantung Arfa berdegup kencang ia takut dumarahi orang tuanya karena perbuatan semalam,padahal hanya telat 30 menit.

"Assalamualaikum" Ucap Arfa saat memasuki ruangan rumah

"Cowonya beda lagi nih lebih keren" Kata kakak laki-laki nya Arfi yang sedari tadi memperhatikan Arfa dan Alfaro dari jendela.

"Dijawab dulu salamnya" Protes Arfa

"Ya Wa'alaikumsalam"

"Telat!" Gerutunya

"Eh anak mama udah pulang?" Ucap Mesi dari arah dapur sambil membawa napan berisikan 2 gelas teh hangat dan berjalan menuju ke arah Arfa.

"Eh iya mah" Ucap Arfa canggung

Mesi mengarahkan anaknya untuk duduk disofa bersamanya sambil meminum teh hangat yang dibuatnya.

"Dari mana aja kamu Arfa?" Bram ayahnya Arfa yang melontarkan pernyataan itu,jantung Arfa mulai berdegup tak beraturan.

"Ada ko yah" Jawabnya gugup

"Kenapa pulangnya bisa ke maleman?" Tanyanya lagi tanpa sentakan tapi membuat Arfa bingung,ia harus menjawab apa?

Jika ia jujur ia takut ayahnya akan marah dan jika berbohong ia tidak memiliki alasan.

"Kenapa ga jawab?" Bram menggantung ucapannya "Kamu habis ngapain Arfa?" Kali ini nada bicara nya sudah meninggi.

Terpaksa Arfa harus berkata jujur karena ia sudah tidak bisa berpikir untuk memikirkan alasan palsu,otaknya sudah penuh dengan kata "Takut kena marah".

Arfa menarik nafas berat "Jadi malem temen Arfa ngajak Arfa ke mall jadi kita ga inget waktu,pas liat jam eh udah jam 9 lebih" Jelasnya.

Bram sedikit terkekeh melihat wajah Arfa yang takut dimarahi dirinya.

"Tapi kamu gapapa kan?" Tanya Bram cemas

"Engga ko yah ini gapapa" Kata Arfa dengan senyum kikuk

"Syukurlah,jadi ada yang mau ayah omongin besok ayah sama mama mau pergi ke Makkasar ayah ada tawaran kerja besar dari temen ayah dan ayah mau kerja disana sementara waktu mama kalian ikut untuk jenguk nenek dan saudara yang ada disana,nanti kalo sudah selesai ya kurang lebih 1 minggu mama bakalan pulang lagi kesini" Jelas Bram panjang×lebar wkwk.

"Kalo ayah pulangnya kapan?" Tanya Arfa,ayahnya yang cukup galak tetapi Arfa masih peduli dengannya karena bagaimanapun juga dia adalah ayah kandungnya.

"Mungkin kalo cuti hari lebaran atau natal ?"

"Wah lama banget,makin jarang ketemu dong kita"

"Kan bisa vidio call,lagian ini juga untuk kemajuan keluarga kita kedepannya"

"Iya sih terus besok mama sama ayah berangkat jam berapa?" Tanya Arfa yang di jawab oleh mama nya Mesi

"Sekitar jam 1 siang kita harus ada dibandara,nanti kamu disini sama Arfi dan Bu iyem,Bu iyem bakalan awasin kalian berdua,masak,sama beres beres rumah"

Bu iyem adalah tetangga mereka yang bisa dibilang sih kurang mampu,dia hidup sebatang kara,diceraikan oleh suaminya dan ditinggalkan oleh 2 anaknya ntah kemana.

"Kalo jam 1 siang Arfa gabisa nganter ayah sama mama ke bandara dong?"

"Bisa nanti abang jemput dan kamu harus udah izin biar ga lama!" Kali ini Arfi yang bersuara

"Oh oke!" Seru Arfa

Setelah perbincangan itu semua melanjutkan pekerjaannya masing masing,Arfa lebih memilih untuk rebahan di kamarnya sambil bermain ponsel.

"Huft cape sekali hari ini"














































TBC ❤️

Gimana sama part ini?

Sebelumnya makasih untuk 0,5K readers,ga nyangka sih bisa dapetin readers sebanyak itu wkwk semoga kedepannya si bisa lebih ya😍

Maaf kalo jarang update soalnya aku lagi banyak tugas dan kebetulan kemaren lagi badmood parahh :(

Yaelah curhat

Oke,besok besok bakal lebih sering update soalnya perlahan lahan masalah akan menimpa Arfa !

Stay tune terus sama cerita aku

Jangan lupa vote,komen dan follow akunnya ❤️

Follow instagram ku : @fadirastii_

Terima kasih ❤️

PELAMPIASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang