4. MIMPI?

102 17 0
                                    

Hai semuaya apa kabar? Siapa nih yang nagih aku updett haduhh jadi terhuraa author nih (lebay).
Sebenarnya part ini aku tulis setiap hari sih cuman kadang idenya nyangkut di otak ada yang bisa dikeluarin ada yang gak bisa.
Makanya otak author kadang dedel 😂😂 bukan faktor U ya.
Author intinya masih muda dan masih seger-segernya.
Dah lah segini cuap-cuap dari author syantikkk (alay).
Aku updet nya katanya hampir 2k jadi enjoy ya guys bacanya jangan lupa dengerin musik di mulmed.


🎈🎈🎈

Keesokan harinya aku sangat bersemangat menjalani hari-hari karena 2 bulan yang akan datang aku akan olimpiade. Seperti di kelas biasanya ada yang membullyku tapi kok ini tidak ada bukannya aku tidak suka tapi ya aneh aja tapi syukurlah kalau mereka sudah sadar. Jadi tidak susah-susah mencari Ustad untuk meruqyah mereka.

Akupun terduduk dikursi dan belajar, Sherly pun ikut terduduk tapi dia malah nonton drakor. Saat itu pun pelajaran berlangsung dan akhirnya istirahat juga, Sherly yang tadi mengajakku ke kantin aku tolak mentah-mentah. Kubilang aku mau belajar di perpusatakaan untuk persiapan olimpiade.

Aku lihat dia menghela nafas kecewa, dan dia pergi ke kantin sendirian. Saat aku berjalan ke perpustakaan, entah kenapa atau perasaan kusaja semua murid yang melewatiku memandang sinis, padahal aku tidak buat kesalahan, aku pun mengacuhkan mereka saja.

Aku mulai belajar di perpustakaan dan mengambil banyak buku untuk aku pinjam, saat aku mengambil buku dirak paling atas, akupun kesusahan, perpustakaan sepi aku harus meminta bantuan siapa? Aku meloncat-loncat guna mengambil buku, tiba-tiba ada tangan yang menjulur dan mengambilkan buku itu saat aku menoleh dan ternyata aku kaget, hampir saja berteriak tapi dia membekapku alhasil aku bergumam tidak jelas.

"Hai pacar." Sapa orang itu, kalian tahu siapa orang itu , yup dia adalah Ryden ketua Bully aku memang menyukainya tapi ingatanku terakhir dia masih membullyku dengan kata-kata pedasnya. Bulir keringat menetes didahiku dan wajahku hampir pucat pasi. Oh aku ingin dibuang ditengah laut saja kalau begini.

Dia memberikan bukunya padaku, " Terimakasih." Ujarku sambil menunduk, aku langsung pergi dan dia mencekal tanganku, aku langsung ketakutan.

"Lo takut sama gue?." Aku menggelengkan kepala dan melepas cengkraman tangannya, tapi dia malah mendekat dan aku langsung mundur sampai ditembok dia mengukung tubuhku, aku gugup.

Dia mendekatkan wajahnya ke telingaku.
"Jangan takut... maaf." Bisik Ryden di telingaku. Setelah mengatakan itu ia menjauhkan wajahnya.

Kring kring kring

"Sial." Gumam Ryden yang masih didengar Gauri.

Aku segera bergegas ke kelas dan melupakan kejadian tadi, apakah ini mimpi? Aku bisa dekat dengan kak Ryden tapi aku takut dia marah-marah, serem banget. Seperti ada kebahagiaan yang membuncah didiriku. Oh Tuhan bangunkan aku jika ini mimpi.

🎈🎈🎈

Sementara itu di Rooftop sekolahan.

"Hey bro gimana berhasil gak?" tanya Galen pada Ryden.

Ryden hanya menggelengkan kepalanya, teman-temannya yang melihatnya pun tertawa kecuali Edsel tentunya.

"Gimana mau berhasil, dia takut ama gue, emangnya gue nyeremin ya? Padahal kalo dilihat-lihat gue kan ganteng." Pede Ryden membuat semua orang yang disana muntah-muntah.

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang