Prolog

76 8 0
                                    

Don't be a silent reader
.
.
.
Pandora
.
.
.
Prolog
.
.
.

━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━━━━━

Wanita itu menekuk lututnya dalam, seraya menunduk hormat di depan sang pemimpin para dewa dan dewi, Zeus.

" Thélo na fyláxeis to koutí tis Pandóras"
(Aku mau kau yang menjaga kotak itu Pandora)

Ucapan sang pemimpin para dewa-dewi itu mengundang bisikan-bisikan tak mengenakkan dari bawahan-bawahannya. Pandora, wanita yang sekarang menunduk patuh di depan Zeus itu menaikkan kepalanya, terkejut bukan kepalang. Ia bergetar menghadapi perintah sang pemimpin untuk menjaga kotak yang tersimpan rapi di samping Hera, ratu para dewa dan dewi.

" Allá o días, aftó to koutí den eínai synithisméno koutí pou prépei na fyláxei i Pandóra"
(Tapi Zeus, kotak itu bukanlah kotak biasa yang harus dijaga oleh Pandora)

Poseidon, saudara Zeus itu akhirnya angkat bicara. Ucapan Poseidon kala itu disetujui oleh segilintir para dewa-dewi lainnya, mereka semua sibuk berdebat akan ketidaksetujuan mereka terhadap ucapan Zeus.

"Óchi, xéro kalýtera poios eínai katállilos gia tin prostasía tou koutioú Poseidon, kai eínai i Pandóra"
(Tidak, aku yang lebih tahu siapa yang cocok untuk menjaga kotak itu Poseidon, dan itu adalah Pandora)

Poseidon akhirnya mengalah, ia beralih menatap Pandora yang saat ini tengah tertunduk bingung. Tidak seperti dewa-dewi lainnya yang menatap ragu ke Pandora. Poseidon malah menatap Pandora dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"An o Días sas eípe na pistévete se esás, den tha boroúsa pará na ypostiríxo tin apófasí tou"
(Kalau Zeus sudah bilang percaya kepadamu, aku tidak bisa berbuat apa-apa, selain mendukung keputusannya)

Zeus tersenyum mendengar ucapan saudaranya. Ia meraih kotak yang berada di samping Hera, lalu menyuruh Pandora mendekat ke arahnya.

Pandora beranjak dari posisinya, kemudian berjalan menuju Zeus yang berada beberapa langkah di depannya. Ketika sudah sampai di depan Zeus. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, seakan berbicara lewat pikiran mereka berdua masing-masing.

Zeus membawa kotak itu di depan Pandora tanpa memutus pandangannya kepada wanita itu. Ia menyuruh Pandora memegang bagian sisi kotak itu lalu tersenyum kecil ketika Pandora menuruti perintahnya.














"Jaga baik-baik kotak ini Pandora, jangan kau buka sampai keturunan paling terakhirmulah yang akan membukanya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
━━━━━━━━━━━━━━━━


Seorang gadis berusia sekitar 10 tahun terlihat baru bangun dari tidurnya dengan ekspresi yang tidak mengenakkan. Ia menyeka cepat keringat yang bercucuran di keningnya, entah mimpi apa yang baru saja ia alami semalam itu membuatnya tak mampu berpikir jernih sebentar.

'Pandora? Dewa-dewi? Zeus? Kotak? Mimpi apa yang baru saja aku alami?'

Gadis itu membatin sembari mengerutkan keningnya bingung. Berbagai pikiran negatif mulai bermunculan random di dalam pikirannya. Namun, segera ia menggelengkan kepalanya kuat, menepis berbagai pikiran negatif yang berada di dalam otaknya.


"How strange's my dream last night."

























━━━━━━━━━━━━━━━━
To Be Continued

Next or nah?

PANDORA || Harry Potter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang