꒰ 04 : 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕 ˎˊ-⁣

223 34 25
                                    

- 𑁍 - ༄ - 𑁍 -


"Kak" panggil Shinobu pada Kanae.

"Hmm?" balas Kanae.

"Tadi di luar rame-rame kenapa? Dan juga, kakak kok pulangnya malem?" tanya Shinobu.

"Ah tadi cuman salah paham doang kok, gak ada masalah apa-apa" jawab Kanae sedikit menenangkan.

"Tadi kok aku liat ada Bang Sanemi sama Kak Douma? Dan juga pertanyaan kedua ku tadi belom di jawab" Shinobu bertanya, lagi.

"Ara-ara, maaf lupa menjawab. Tadi aku cuman ke rumah Sanemi buat belajar bareng aja. Dia nganter aku dan ketemu Douma di depan rumah, dan terjadi salah paham" jawab Kanae panjang lebar.

"Oiya Kanao" panggil Kanae.

"Ya kak?" yang dipanggil pun menjawab.

"Nyaman kan sekolah di ICS?" tanya Kanae.

"Nyaman kok kak, ada Aoi juga kok" jawab Kanao.

"Syukurlah kalo ada Aoi. Kalian udah sering bareng dari kecil, jadi kita gak usah khawatir lagi" ucap Kanae.

"Kak, kakak beneran sama Bang Sanemi?" suasana makan malam mendadak menjadi suram.

Kanae menghembuskan nafasnya, "a- iya"

"KENAPA HARUS BANG SANEMI?! KAKAK TAU SENDIRI KAN, DIA UDAH SERING NGERUSUH DI SEKOLAH?!" meskipun dengan sedikit membentak tapi, Shinobu berusaha agar suaranya tidak terdengar hingga keluar.

"I-itu" Kanae sedikit bingung untuk menjelaskan.Sementara Kanao, hanya berani mendengar tak berani untuk bertanya.

"KENAPA BUKAN KAK DOUMA?! KA-KAKAK TAU SENDIRI KAN. KAK DOUMA LEBIH BAIK DARIPADA BANG SANEMI" lanjut Shinobu.

"Shinobu" panggil Kanae tegas.

Shinobu mengangkat kepalanya, menatap ke arah wajah kakaknya. Cewek itu menyesal karena sudah membentak kakaknya.

"Tenang kan dirimu, jangan terbawa emosi" lanjut Kanae dengan nada tegas. "Semua alur hidup sudah di atur oleh-Nya, kita tidak boleh memaksa. Ingat itu Shinobu" selesai berkata itu, Kanae menundukkan kepalanya.

'Maaf Shinobu aku terpaksa berbohong, ini juga untuk mengubah, bukan mengatur Sanemi agar lebih baik'

"Ma-maaf kak, ta-tadi aku terbawa emosi" ucap Shinobu.

"Sudah-sudah lupakan saja. Lebih baik kita habiskan dulu makannya dan beristirahat setelah itu" jawab Kanae.

- 𑁍 -

"Shinazugawa Sanemi, hmm nama yang menarik" ucap seseorang dengan seringai lebar.

"Kalian kembar tiga, jangan terlalu cepat mengambil cewek itu. Kalau tidak mau di pecat" lagi, orang itu kembali menyeringai.

"Baik tuan muda" jawab tiga orang yang ada di depannya. Kemudian meninggalkan orang itu sendirian di ruangannya.

"Ah, tubuh yang indah itu lebih baik menjadi milikku- daripada dimiliki oleh Shinazugawa Sanemi" orang itu menatap kaca jendela yang terdapat pemandangan rumah-rumah yang berjejer.

"Tunggu saja Shinazugawa Sanemi, aku pasti akan menang. Yah, meskipun kita tidak pernah taruhan ataupun bertemu" orang itu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

"Selamat malam nona manis" orang itu mengecup foto yang sedari tadi ia pegang. Ya, foto itu terdapat wajah Kanae Kocho.

- ༄ -

"Yo macan!" panggil seseorang.

"Si setan merah, apa mau lo?" tanya Sanemi.

"Hee? Jangan marah gitu dong Bang Macan" ejek Karma.

"Lo gak usah ganggu gue, bikin emosi pagi-pagi" timpal Sanemi.

"Hoo senior takut sama junior? Bakal jadi heboh ni" Karma terus menerus mengejek Sanemi.

Sanemi menghiraukan ucapan Karma dengan melaluinya begitu saja.

"Cih, sombong" decih Karma.

- 𑁍 -

"Sanemi" panggil Kanae.

"Apa?" balas Sanemi dingin.

"Kalo lagi bicara-" tangan Kanae memutar wajah Sanemi agar melihat wajahnya. "Diliat orangnya, bukan liat hp" lanjutnya.

"Tsk" Sanemi menepis tangan Kanae dan lanjut memainkan handphonenya.

"Haah, itu bekalmu dimakan dulu. Keburu bel nya bunyi" Kanae tak putus asa agar Sanemi terlepas dari handphonenya.

Tangan kanan Sanemi mengambil salah satu isi bekalnya dan memasukkan ke dalam mulutnya. Sementara tangan kirinya masih bermain dengan handphonenya.

"Sanemi besok temenin ke toko buku yuk" ajak Kanae.

"Pergi sendiri, gue sibuk" balas Sanemi.

"Kamu di rumah kan cuman tiduran dan main game, kata Genya" balas Kanae.

'Bocah itu' di dahi Sanemi tercetak siku-siku perempatan, "cih, oke-oke"

"Wahha, makasi Sanemi" ucap Kanae dengan senyumnya.

"Iya, sana balik bentar lagi bel masuk" Sanemi sedikit mengusir Kanae.

"Ara-ara benar, kalau begitu aku balik dulu" Kanae beranjak dari duduknya dan pergi ke kelasnya.

'Kenapa kemaren pas ketemu Douma feeling gue sedikit gak enak ya? Mungkin kecapekan doang. Ya kan?' batin Sanemi.

- ༄ -

"Kanae, Kanae" bisik Ritsu dengan mendorongkan pulpennya ke jas OSIS milik Kanae.

"Ada apa Ritsu?" balas Kanae dengan berbisik tapi fokusnya tetap pada materi yang di terangkan Bu Yukimura.

"Itu, temenin ke toilet dong. Mau ngajak Mio bangkunya kejauhan banget. Plis, plis ya" mohon Ritsu.

"Oke", Kanae berdiri dari bangkunya.

"Ada apa Kanae?" tanya Bu Yukimura.

"Saya dan Ritsu izin ke toilet bu, sebentar saja tidak lama-lama" izin Kanae.

"Ya sudah, silakan"

"Terimakasih Bu" ucap Kanae dan Ritsu bersamaan.

Setelah sampai di toilet perempuan, Ritsu langsung berlari ke salah satu bilik. Sementara Kanae menunggunya di luar pintu toilet.

Mata Kanae melirik ke sana kemari untuk mencari sesuatu yang menarik sambil menunggu Ritsu selesai di toilet.

.
.
.
.
.

'Eh? Itu kan Sanemi. Kenapa dia ke rooftop? Kan masih jam pelajaran' — Kanae

 Kenapa dia ke rooftop? Kan masih jam pelajaran' — Kanae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝𝐖𝐇𝐈𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐆𝐄𝐑、 さねかな❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang