Iring

412 63 35
                                    

Pernah tidak kalian merasa suka pada sebuah karakter dalam film atau drama, kemudian juga jatuh cinta pada aktornya, berpikir kalau karakter yang diperankan sama dengan sifat asli sang aktor, namun patah hati setelah mengetahui kalau si aktor ternyata berbanding terbalik dengan karakter yang diperankannya itu?

Kalau pernah, seperti itulah kurang lebih yang saya rasakan pada Tin saat ini. Ekspektasi yang berbeda dengan realita.

Orang yang saya sangka kalem dan berwibawa ternyata ramai dan ceria. Bukannya saya mau protes, tapi terkadang saya suka terkecoh dengan angan-angan lama saya tentang Tin.

Walaupun saya sadar kalau Tin yang ada di dalam pikiran saya hanyalah sebuah ilusi, tapi saya selalu tanpa sadar membandingkan mereka. Saya merasa bahwa Tin yang saya suka masih ada diluar sana dalam fisik yang lain, mungkin.

Sulit melepaskan imajinasi yang sudah berkembang dalam kepalamu selama belasan tahun.

Saya masih, tanpa sadar, mengharapkan Tin versi saya, walau saya tahu ini tidak adil bagi Tin yang tengah bersama saya kini. Tapi apapun yang saya lakukan, saya selalu mengunjungi imajinasi saya dan berkhayal tentang Tin di masa lalu.

Saya telah melakukan ini selama belasan tahun lamanya, hal yang tidak akan mudah dikalahkan Tin versi nyata yang bahkan bukan tipe saya.

Saya tidak mengatakan kalau Tin yang asli tidak menarik. Tin adalah lelaki yang diinginkan oleh siapapun. Tidak ada yang tidak senang menjadi pendamping dari pria seperti Tin. Dia tampan, mapan, serta cerdas, kepribadiannya pun hampir sempurna. Hanya saja, saya merasa kalau bukan Tin orang yang saya cari.

"Lo baru kenal Tin sebulan." Itu kata Pete ketika saya memberanikan diri jujur kepadanya. "Waktu gue pacaran sama dia, walaupun kita tau kita nggak cocok, tapi Tin tetap berusaha jadi pacar yang baik. Dia itu baik Can, gentlemen banget."

Pete ada benarnya, saya sudah janji kepada diri sendiri kalau saya akan lebih membuka diri kali ini. Lebih berusaha mengenal calon pasangan saya dan tidak menjadikan kesibukan dan pekerjaan sebagai tameng. Saya harus lebih menerima orang lain, jangan terkungkung dalam fantasi kekanakan sisa masa muda. Saya sudah dewasa, sangat dewasa malah. Sudah saatnya saya mengenyampingkan ego dan berusaha menerima pandangan hidup orang lain.

Karena itu, saat saya sibuk sekalipun, saya tetap berusaha menjaga komunikasi dengan Tin. Berkat dorongan dari Pete juga tentunya, saya jadi rajin keluar bersama Tin saat weekend, atau makan siang bersama saat kami tidak terlalu sibuk, dan banyak kegiatan lain yang sudah lama saya tinggalkan.

Saya merasa muda kembali, saya merasa seperti bocah awal dua puluhan yang acap pergi keluar. Satu hal yang membuat saya bertahan dekat dengan Tin, pada saat-saat tertentu, saya merasa benar-benar bahagia. Walaupun sifat impulsif Tin sering membuat saya menghela napas.

Tin suka sekali melakukan hal di luar rencana, sementara saya bukan orang yang senang kejutan. Namun Tin sering membalas itu dengan petualangan yang seru. Seperti saat restoran yang kami tuju ternyata tutup, Tin malah dengan santainya memutar arah dan membawa saya ke taman safari.

"Saya pengen liat buaya," ujarnya santai. "Di sana juga ada resto yang ambience-nya bagus, lumayan cuci mata, kita ke sana aja ya? Udah nyampe sini juga, sekalian aja."

Kalau sudah begini, saya terpaksa menurut, karena kalau tidak Tin akan heboh merengek sampai saya setuju. Dan untungnya rasa kesal saya terbayar dengan serunya memberi makan rusa di taman safari. Itu hal yang saya suka sekaligus tidak suka dari Tin. Tin impulsif, tapi di saat bersamaan, sifatnya tersebut ditambah dengan sifat positifnya membuat masalah dapat dengan mudah diubahnya menjadi tawa.

Kalau saya mengalah dengan sikap impulsif Tin, semuanya memang akan menjadi lebih mudah. Mungkin karena saya ketularan sifat gegabah Tin, maka saya bisa dengan mudah mengundang Tin untuk makan malam di apartemen saya seminggu kemudian. Hal yang tidak pernah saya lakukan dengan orang yang baru saya kenal.

The Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang