[11/20] ; Blood From Love -special.

990 56 156
                                    

"Tuan" panggil seseorang di balik pintu luar kamar

"Ya ada apa?" tanya orang yang di dalam kamar.

"Sudah waktunya untuk makan tuan. Nyo- ah bukan, nona Tsutako sudah menunggu anda di ruang makan" jawab orang yang di luar kamar itu, lagi.

"Bilang pada nee-san, sebentar lagi aku ke sana" perintahnya pada orang di luar, bangkit dari kursinya dan merapikan pakaiannya.

"Baik tuan" jawab orang di luar kamar dan pergi meninggalkan kamar tuannya.

- ❇ -

"Giyuu, ini dagingnya enak lho" ujar Tsutako memberikan sepiring daging ke Giyuu.

"Arigatou nee-san, tapi aku mau minum dulu" Giyuu meneguk segelas minuman berwarna merah yang segar.

Tsutako kembali menikmati makanan yang dihidangkan oleh koki mereka. Daging yang masih agak merah dan minuman kesukaan bangsa mereka yang berwarna merah segar. Ya, itu adalah darah.

Bangsa Vampir sangat menyukainya. Sayangnya, bangsa ini hampir punah karena sering diburu manusia. Padahal dulu, bangsa vampir dan manusia saling tolong menolong. Alasan mereka bisa bermusuhan sangatlah tidak profesional. Hanya gara-gara para perempuan di bangsa manusia lebih mencintai para lelaki di bangsa vampir, membuat mereka marah dan akhirnya menjadi permusuhan. Ya, pada akhirnya cinta itu memang buta.

"Terimakasih atas makanannya" Giyuu meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamarnya.

'Haah, semuanya sudah punya pasangan. Sedangkan aku tidak ada satupun' Giyuu menghembuskan nafasnya panjang.

'Aku mau jalan-jalan sebentar ah' Giyuu melangkahkan kakinya ke arah jendela besar kamarnya. Ia membuka jendela itu dan mengubah wujudnya menjadi kelelawar.

'Ah akhirnya menghirup udara sejuk juga. Meskipun di rumah ada banyak pohon, tapi di sini lebih sejuk' rumah lebih tepatnya istana/kastil megahnya memang memiliki banyak pepohonan, tapi itu tak cukup baginya.

Saking asiknya, ia tidak menyadari jika terbangnya sedikit melambat dan menurun hingga akhirnya jatuh. Jatuh di atas seorang gadis ber netra ungu kehitaman.

"G-gomennasai" Giyuu meminta maaf kepada gadis itu.

"Ara, tidak apa-apa aku juga tidak lihat jalan tadi. Namaewa? Watashi wa Kocho Shinobu desu" tanya gadis itu.

"Tomioka Giyuu desu" jawab Giyuu dengan agak canggung.

"Apa yang kamu lakukan di tengah malam, Tomioka-san?" tanya Shinobu.

"A-aku hanya mencari udara sejuk saja" Giyuu takut jika Shinobu tau bahwa dirinya seorang vampir.

"Ara, sayonara aku mau pulang dulu. Onee-san pasti khawatir aku tak pulang-pulang" Shinobu pamit untuk pulang ke rumahnya.

"Matte, a-apa kita bisa bertemu lagi?" tanya Giyuu dengan malu-malu.

"Hmm, boleh apa di sini saja?" tanya Shinobu balik. "Ah, baiklah. Kalau begitu, sampai jumpa" jawab Giyuu.

"Matte, matte, rumahmu dimana? Mau ku temani?" Shinobu menwarkan dirinya untuk menemani Giyuu.

"Ah, tidak ada di gang ujung sana kok" jawab Giyuu. 'Maaf aku bohong, aku tidak mau bangsa kami punah lagi'.

"Souka,jaa matane" Shinobu melambaikan tangannya ke arah Giyuu. Giyuu membalas lambaian tangan tersebut dan berjalan ke balik rumah besar agar bisa mengubah wujudnya menjadi kelelawar dan segera pulang.

❝𝐀𝐋𝐋 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘、 愧滅の刃❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang