26. misterius key

181 43 1
                                    

Langkah kaki nya sampai didepan gedung, menegok ke kanan dan kiri menyamai langkah sang kawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki nya sampai didepan gedung, menegok ke kanan dan kiri menyamai langkah sang kawan

" jaem lu ngajak gue kesini faedahnya apa coba? "

Jaemin memasukan tangan nya disaku hoodie berjalan mendahului renjun

" Lu engga inget sesuatu gitu akh apalah gitu "

" inget apaan? "

Jaemin mengangkat bahu nya kembali berjalan, masalahnya dia juga tak ingat apa apa

bukan karena memori nya dihapus sejak awal jaemin memang tak ingat sedikitpun mengenai galeri ini

Brukkk

Tubuh renjun terhuyung kebelakang berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tak tersungkur

" Ma'af "

Renjun menoleh tersenyum kecil kemudian menganguk

" oh no " perempuam yg renjun tabrak tadi kini memandangnya terkejut

Melangkah mendekat

" kenapa? "

" enggak ah kukira tadi aku mengenalmu "

Renjun menganguk maklum kemudian tersenyum dan berjalan permisi

Hujan tiba tiba turun, renjun menatap kearah jendela, hujan hujan itu terasa seperti berbisik memberitahu sesuatu

Tepat didepan sana ada areum dan Lia yg juga tampak menatap kearah lukisan kuno

Tak begitu juga sih hanya saja renjun yakin sudah lama sekali, lukisan itu pasti sudah menyaksikan berjuta juta kejadian disini

Renjun berjalan melewati areum berbisik lirih pada gadis itu

" temui aku saat pulang nanti, bukan permintaan ini perintah dari....kekasihmu! "

Jaemin kemana? Entahlah ia juga tak tau anak itu yg mengajak dia juga yg menghilang

Jam menunjukan pukul 4 sore
Lewat beberapa menit, sedetik setelah renjun menatap pergelangan tangan nya tiba tiba saja lampu padam

Semua orang riuh tapi petugas bilang dimohon tidak khawatir, jadi renjun tetap diam ditempat tak berajak kemanapun karena memang sekitarnya tampak gelap

Hanya suara hujan yg mendominasi, tapi renjun bisa mendengar tapak heels mendekat suara tuk tuk nya yg beradu dengan deras nya suara hujan

Dia dapat merasakan tangan nya disentuh " ini renjun kan? "

Ah ternyata areum

Renjun berdehem menarik areum agar mendekat " renjun dengar sesuatu gak?"

" Iya, dia berjalan kesini "

Rasa takut hingap, areum menyembunyikan kepala nya dibalik tembok sambil mengengam erat lengan kanan renjun " takut " ujarnya

Langkah nya semakin mendekat, renjun dapat merasakan hawa dingin tiba tiba menerpa padahal tadi tak sedingin ini

[2.] Last Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang