Interlude ; 1

447 60 29
                                    


Geunyeoman bomyeon
Werobji ana
Seulpeun maeumdo
Meolli sarajyeo


Derit sneakers terdengar jelas kala Choi Soobin bergerak luwes mengikuti alunan musik. Namja manis itu menatap dengan kesan tajam sekaligus menggoda pada bayangan dirinya sendiri, terpantul dari kaca besar yang terpasang di ruang latihan dance milik Beat Hit Entertainment, agensi di mana ia bernaung.

Kurang dari seminggu lagi adalah comeback pertamanya setelah debut. Soobin harus memanfaatkan sisa waktu dengan baik. Tidak terhitung berapa kali ia telah mengulang koreografi, mengoreksi gerakannya yang ia rasa kurang atau ekspresi wajah yang ia pikir masih belum pas. Seorang Choi Soobin tidak akan memberikan penampilan kurang dari sempurna.

Ckit

Ckit

Derit sneakersnya semakin terdengar liar. Pandangan Soobin hanya terfokus pada bayangan dirinya sendiri hingga ia tidak menyadari pintu ruangan latihan dibuka.

Beberapa orang masuk. Yang paling depan menutup mulutnya sendiri, mencegah suara terkesiap lolos dari bibirnya. Ia lalu saling memberi isyarat pada seorang namja mungil bersurai hitam. Menaruh telunjuk di depan bibir, seolah memerintah yang lain untuk tidak bersuara. Namja tampan bersurai merah memandangi Soobin yang masih fokus menari dengan senyuman bangga sementara namja tampan bersurai blonde tidak menunjukkan ekspresi yang berarti, meski jelas sekali matanya sama sekali tidak terlepas dari sosok seorang Choi Soobin.

Mereka menonton Soobin menari. Terkagum dengan gerakan luwes namja manis itu hingga akhirnya musik berhenti dan ia pun mengakhiri penampilannya.

Napas Soobin terengah, lalu kaget saat mendengar tepukan tangan. Ia menoleh, terkesiap pelan.

"Ka-kalian," serunya, malu. Mereka, keempat namja itu adalah sunbaenya dari grup band bernama DN.A.

Wajah Soobin memerah, "kalian sejak kapan di situ?"

"Surprise!" teriak Kai Kamal Huening, tawa riang nyaring khasnya terdengar di seluruh penjuru ruangan-- bahkan mungkin ke seluruh kantor agensi mereka. Membuat senyuman lebar otomatis menghiasi wajah Soobin.

Kai merentangkan lengannya lebar-lebar dan Soobin tanpa ragu melompat, memeluk namja tampan yang lebih muda dua tahun darinya itu.

"Kai!" Namja manis bersurai ungu itu memekik saat Kai mengeratkan pelukan di pinggangnya lalu mengangkat tubuhnya. Kai bahkan memutar tubuhnya di udara.

"Astaga," Soobin mengeratkan lengannya yang melingkar di leher namja tampan itu. "Kaiii!" rengeknya, sementara Kai tertawa senang. Kang Taehyun dan Choi Beomgyu juga tertawa bersama mereka.

Kecuali satu orang.

Choi Soobin bertatapan dengan Choi Yeonjun, leader dari band mereka. Namja tampan bersurai blonde itu melipat kedua lengannya di depan dada. Terlihat tidak suka.

"Kai, turunkan aku, please.." Soobin tertawa kaku. Dan untungnya Kai menurut. Ia menurunkan Soobin, meski kedua lengannya masih enggan melepas tubuh ramping namja manis itu.

Soobin balas menatap Kai yang menatapnya lembut, penuh kerinduan. Bahkan sekarang Soobin harus mendongak saat menatap mata Kai, menandakan namja yang lebih muda darinya itu semakin dewasa sekarang. Tubuh Kai juga terasa kokoh.

"Apa kabar, Kak?" tanya Kai. Suaranya dalam dan lembut.

"Aku baik, tentu saja," Soobin tertawa kecil, tangan kirinya lalu merapikan helaian rambut yang menutupi dahi Kai. "jangan bertingkah seolah kita gak pernah chat di Ktalk, deh."

Kai tertawa lalu menarik Soobin kembali dalam pelukannya. "Kangen, kangen, kangen, kangen Kak Soobin!!!"

"Ya! Sampai kapan kamu mau peluk dia, Kai Kamal??" terdengar Choi Beomgyu protes, "bukan kamu aja yang kangen sama Kak Soobin, ya!"

Sweet Chaos || YeonBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang