E

629 121 17
                                    

Bagaimanapun juga sebenarnya Jeongin tidak tega meninggalkan Seungmin sendirian. Disisi lain ia takut benar-benar akan menghancurkan perjalanannya.

Namun, Seungmin meyakinkan dirinya bahwa ia tidak keberatan sama sekali. Berakhir dengan bersama kembali. 

Tidak mungkin mereka hanya akan diam hingga pukul tujuh malam nanti di stasiun. Keduanya berjalan-jalan ke daerah sungai Colne, tempat yang menyimpan kenangan tersendiri untuk Jeongin.

"Lo tau ini apa?" Seungmin menyodorkan sesuatu pada Jeongin

"Rumput?" Jawab nya ragu

Seungmin menghela nafasnya "lebih tepatnya daun semanggi. Dan ada empat helai disini. Artinya keberuntungan"

"Hm, terserah" Jeongin melanjutkan langkahnya tak tertarik dengan sepotong tumbuhan paku air tersebut

Seungmin menempatkan kedua tangannya di pinggang, kesal, saat Jeongin hanya merespon seperti tadi.

"Gue yakin pasti ada keberuntungan yang datang" ucap Seungmin

Keduanya berjalan ke arah jembatan, cukup ramai penduduk mungkin karena sudah waktunya aktifitas berakhir sore ini. Jeongin berjalan dengan bibir yang sedikit tertarik, kembali teringat akan masa lalunya.

"Lo senyum? Memangnya ada yang lucu ya?" Heran Seungmin sambil mencari hal yang membuat pria yang disampingnya ini tersenyum tiba-tiba

"Lo lucu"

"Huh?"

"Kayak badut."

Seungmin mengoceh tidak terima, sedangkan Jeongin benar-benar tertawa kali ini. Sore yang cukup menyenangkan.

"Jeongin!"

Jeongin menghentikan langkahnya. Menoleh ke arah selatan, ternyata dia tidak salah dengar. Itu Changbin.

Pria yang lebih tua setahun dari mereka datang menghampiri,

"Gak nyangka lo balik kesini lagi" ucapnya sambil memeluk Jeongin setelahnya mata Changbin tertuju pada Seungmin yang berada di dekat Jeongin tanpa berkutik

"And who are you?" Tanya Changbin

"Pake Korea aja, Hyung" ucap Jeongin

Seungmin mengulurkan tangannya "Seungmin, Kim Seungmin" ucapnya dengan senyum lebar

Changbin membalas uluran Seungmin, ia hampir tidak berkedip. Tidak bisa bohong sosok yang didepannya ini sangat manis. Changbin kembali menatap Jeongin sambil melepas jabatan tangannya.

"Is he your—"

"No. He's not"

Jeongin menjawab cepat, Changbin mengangguk paham.

"Kalian ngapain disini by the way" tanya Changbin lagi

"Kita salah kereta, kereta selanjutnya baru ada jam 7 nanti alhasil terdampar disini" jelas Jeongin dengan singkat

11:11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang