Fire Of Phoenix | ChanBaek Yaoi

Fire Of Phoenix I

Happy Chanyeol's day, EXO-L and CBHS!! Seneng deh bisa jadi bagian dari kalian hehe.

Bacanya jangan di skip yah wankawan>< biar tau jalan ceritanya mweheheh!

BGM CHANYEOL - HUG ME (COVER)

Happy reading!

(♡Fire of Phoenix♡)

-EXO-

Di malam yang dingin di negara Perancis, pria jangkung dengan setelan mahal tengah menghirup lintingan nikotin. Sesekali matanya berlarian tak tentu arah; terkadang ke sunyinya malam hari dibalik jendela dan terkadang pada gelas berisi sampanye yang tinggal setengah.

Ia merasa hidupnya memiliki kekurangan entah apa itu. Dan saat malam hari adalah penyiksaan bagi jiwanya yang kosong.

Terkadang tubuh tingginya hanya bisa tertidur di kursi kebesarannya sampai pagi menjelang.

Tiba-tiba pintu terketuk pelan. Pria yang sedari tadi sibuk dengan pemikirannya kini menoleh pada pintu yang menjeblak, memperlihatkan sosok yang tak kalah tinggi dengannya sedang menunduk.

"Tuan Chanyeol, aku sudah membawa pesanan anda."

Pria yang sedang dilingkupi pemikiran itu adalah Chanyeol, seorang pria berdarah asli Korea Selatan. Kedatangannya ke Perancis untuk melakukan beberapa misi dan menengok perusahaannya yang bercabang di Quebec. Chanyeol juga memiliki beribu anak buah karena pekerjaan berbahaya menuntutnya untuk selalu bertindak defensif. Dia menamai anggotanya dengan nama Fire of Phoenix. Dan orang yang sedang berdiri diambang pintu adalah salah satu anggota Phoenix, Oh Sehun.

Oh Sehun adalah adik kandung Chanyeol. Dia berkecimpung di Phoenix saat tepat berumur 17 tahun sedangkan Chanyeol sudah berusia 28 tahun waktu itu. Kini Sehun telah berumur 25 tahun. Sehun sangat berpotensi untuk menjadi anggota Phoenix. Ditambah kemampuannya sudah sedikit setara dengan Chanyeol. Membuat sang kakak dengan gamblang menyatakan pada seluruh anggota Phoenix bahwa Sehun akan menggantikan Jung Daehyun yang sudah terlalu sepuh di Phoenix. Tapi Sehun tetap harus menjaga sikapnya jika berhadapan dengan Chanyeol, walau bagaimanapun, Chanyeol tetap atasannya.

"Masuklah Sehun." Chanyeol berkata dengan tenang seolah suaranya sudah menyatu dengan angin malam yang berhembus dari jendela besar didepannya.

Sehun menurutinya. Perlahan dia mulai mendekat pada Chanyeol. Kepalanya terangkat, menampilkan pahatan wajahnya yang begitu sempurna; memperlihatkan tatapan sehitam jelaga, struktur rahang kokoh, dan alis yang menukik tajam. Raut mukanya tak terbaca membuat orang beranggapan kalau Sehun minim ekspresi dan sedikit sombong. Lain sekali dengan Chanyeol yang mudah beradaptasi di lingkungan.

"Pesanan Anda telah sampai, Tuan. Dan Mister Max memberikan hadiah untuk Anda," ujar Sehun.

"Sudah kau pastikan itu bukan bom rakitan atau bubuk mesiu siap ledak?"

Sehun menggeleng. "Dia seorang manusia, Tuan."

Chanyeol memutuskan pandangannya pada jendela lalu beralih menatap Sehun. Adiknya itu memang minim ekspresi, tapi Chanyeol sangat tahu kalau Sehun serius dengan kata-katanya.

"Manusia?" Alis terangkat satu, bibir tersenyum sarkas. Tiba-tiba ia ingin menghadiahkan Mister Max dengan selusin senjata rakitan produksinya sendiri. Kenapa pria itu begitu tahu kesukaannya.

"Ya, manusia," beo Sehun. "Tapi kupikir kau tidak akan menyukainya. Maka dari itu, aku memberikannya pada mucikari untuk menggantinya dengan uang. Setidaknya itu lebih berharga. Mungkin sekarang manusia itu sudah di lelang."