Awalnya aku meragu.
Benarkah aku yang selalu kau sebut dalam doamu.
Tapi haruskah berakhir begini.
Kau yang singgah hanya sebentar saja
Meninggalkan kenangan yang terus membelenggu.
Mungkinkah rasa itu masih ada untukku.
Atau kau hanya sekedar penasaran lalu menghilang begitu saja.
Aku kabar aku yang mulai luluh.
Haruskah ku harus merelakan semua yang terjadi.
Dengan membawa hati yang mulai untukmu.
Aku harus gimana.
Kenangan singkat ini justru terus membelenggu dalam pikir.
Merobek robek dinding yang telah lama aku bangun.
Perlahan luruh jadi apa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Pena Tergores
AcakTentang rasa yang tak sempat terucap. Pada nyata yang hanya ilusi.