Prologue

58 6 0
                                    

Derap langkah itu semakin cepat berlari. Berusaha menghindar dari kejaran seorang pembunuh berantai lapangan belakang sekolah.

Rasanya nafas ingin habis saat pembunuhan berantai itu tiada letih mengejarnya. Ia saat ini menyesal karena teman sekelompoknya menyuruhnya untuk mengambil buku untuk prakteknya besok.

Helaan nafas lega itupun muncul dari tubuh ketakutan itu ketika yang mengejar nya menghilang tanpa jejak, mungkin?

Alexa patut bersyukur bisa lari dari pembunuh berantai sekolah itu dengan keadaan selamat dan tidak ada satupun anggota tubuhnya yang terpisah dari tubuh aslinya.

"Hah, anjir bersyukur gua masih bisa selamat dari 96'C. Bisa bisa tinggal nama kalo gua gak lari tadi anjir" Ucap Alexa lega

Ketakutan Alexa ternyata tidak sampai disitu saja. Ternyata pembunuh itu masih mencari keberadaan nya sekarang, suara besi bersentuhan dengan lantai dingin sekolah menambah ketakutan Alexa ditambah lagi suara pelan yang memanggil namanya disepanjang koridor sekolah.

"Hey, baby girl where are u? Daddy in here babe" Ucap Pria itu dengan senduktif

Alexa yang sedang bersembunyi disalah satu kelas tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Keringat dingin terus mengalir dipelipisnya saat suara derap kaki itu semakin dekat.

"Ah, disini yaa sayang kamu sembuyi nya? Lain kali kalo mau sembuyi yang pinter dong sayang, masa pintunya gak ditutup si" Kata Pria itu senang karena menemukan targetnya

Alexa meruntuki kebodohan nya karena lupa menutup pintu kelas ini saat masuk tadi.

"Kamu dimana sayang?" Tanya Pria itu lantang

Terdengar suara barang dibanting dan dihancurkan secara paksa diluar sana. Sekarang Alexa hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Tuhan atas keselamatan nya sekarang.

"Keluar sekarang sayang. Ah, apa mau main kasar?" Ucap pria itu sembari mengeluarkan senapan berwarna hitam dengan logo 96'C itu

ckrek

Suara senapan itu yang sudah diisi dengan peluru.

Ketakutan Alexa semakin menjadi-jadi saat pelatuk senapan hitam itu ditarik.

"Nyantanya lu keknya mau main kasar ya?"

"Oke kalo gitu. Sebelum itu lu liat ini" Seringai pria itu senang

dor dor dor

"Liat gak? itu kaca aja pecah. Apalagi kepala lu nanti yang gua gituin HAHAHAH" Tawa jahat pria itu setelah menembakan beberapakali peluru ke kaca jendela hingga pecah tak terbentuk.

Alexa yang berada di lemari yang sedari tadi menyaksikan tembakan tembakan yang menembus kaca kelas itupun semakin pasrah atas kelanjutan hidupnya sekarang.

Tapi ia melupakan bahwa ia membawa Handphone, Mungkin benda pipih itu bisa membantunya lari dari pria berdarah dingin ini.

Ia pun meraih benda pipih itu di saku belakangnya. Tangannya sudah gemetaran hebat dan berkeringat dingin, ia tidak tau lagi harus apa jika cara ini tak berhasil.

Alexa segera mencari kontak yang terakhir ia hubungi, tertera nama "Kylie" disana. Tanpa basa basi dan membuang waktu lagi Alexa segera mengirim pesan disana

LINE
Today

8.30 PM


A

lexa: Key
Alexa: tolongin gua pliss
Alexa: gua dikejar anggota 96'C sekarang tolongin gua key pliss

Kyliee: hah? lo dikejar? sekarangg dimana gua kesana

The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang