PART 1: IT'S JUST BEGINNING

39 7 1
                                    

bip bip bip

Suara alarm itu berbunyi di pagi yang cerah. Menandakan pemilik kamar bernuansa putih ini harus segera bangun dan menjalankan aktivitasnya.

"eungh, hah menggangu ae ini alarm. Gua masih mau tidur juga" kesal Alexa sembari mematikan alarmnya

Semenjak kejadian beberapa hari lalu di kelas 11.10 Alexa memutuskan untuk tidak masuk sekolah beberapa hari. Karena terlalu shock, Ia masih terlalu kaget mengetahui bahwa ia adalah salah satu anggota pembunuh berantai di sekolah.

Bagaimana seorang yang lugu, dan berpretasi di sekolah ini malah direkrut menjadi salah satu anggota 96'C. Sudah gila pikir Alexa, melihat darah bulanannya saja sudah cukup mengelikan apalagi nanti dia melihat teman-teman nya dibunuh secara tragis.

Jika bertanya tanya, kenapa Alexa memilih menerima menjadi anggota 96'C bukannya menolak. Pertama, dia bisa menjadi mata-mata disana dan dapat menyelamatkan beberapa nyawa yang terancam. Yang kedua, dia bisa mencari  tahu informasi dari pembunuhan yang dikerjakan.

"Gila juga gua ikutan itu, Klub astaga mimpi apa gua tuhan semalem" Lontar Alexa mengacak-acak rambutnya.

gubrak

Terdengar suara gebrakan pintu yang keras diluar kamarnya. Pemandangan yang sudah terbiasa terjadi di rumah. Ya, pertengkaran ibu dan ayahnya selalu terjadi setiap hari dan setiap waktu.

"hah, si bodat cari gara-gara lagi. Masih pagi juga anjir" Kesal Alexa beranjak dari kasur

Dan benar si "bodat" alias ayah kandungnya sendiri yang mabuk hendak memukul ibunya yang sudah pasrah disiksa kembali.

"woi, gila ya lu" Ucap Alexa keras, berjalan menuju ibunya yang sudah ketakutan

"Punya sopan santun tidak kamu!? Saya masih orang tua kamu Alexa!" Bentak Ayah Alexa

"Buat apa sopan santun ke anda? Anda saja tidak punya sopan santun ke Mama saya kok. Sudah tau dia perempuan masih saja anda siksa!" Skak Alexa sembari memeluk ibunya yang sudah dihadiahi lebam di beberapa bagian tubuhnya.

"Kurang ajar kamu Alexa!" Kata Ayah Alexa dengan menganyunkan tangannya ke Alexa.

Tapi sebelum tangan itu mendarat di pipi mulus dan paras cantik Alexa tangan itu sudah di tahan oleh seorang laki-laki bertubuh atletis.

"Siapa kamu berani-beraninya menahan saya!!" Berontak Ayah Alexa

"Kepo banget om, om mau pergi sendiri apa saya panggil polisi?" Tanya laki-laki itu dengan halus

"Saya tidak punya urusan dengan kamu ya! Tidak usah ikut campur urusan saya!" Tambuh Ayah Alexa berani

"Oh yaudah kalo gitu om, tangan om gak akan saya lepasin. Terus saya panggil polisi saya bilang kalo ada kekerasan pada rumah tangga. Gimana? Om yang pergi dari sini apa mau dipenjara om?"

"Kurang ajar kamu! Oke saya pergi. Tapi ingat Alexa kamu bisa ngelindungi Ibu kamu sekarang tapi tidak untuk nanti" Final Ayah Alexa dan meninggalkan ketiga orang itu dengan emosi.

"Ma? mama gak papa kan? Kenapa tadi gak Mama panggil Alexa di kamar atau teriak. Nanti Mama kan bisa masuk rumah sakit lagi" Khawatir Alexa

"Mama gak papa Alexa. Papa kamu kan memang gitu tiap hari" tutur Ibu Alexa dengan senyuman yang menutupi rasa sakitnya

"Tapi kan Mama udah disakitin mulu sam itu bodat" Tegas Alexa marah

"Alexa dia tetep Papa kamu jangan bilang gitu"

"Iya tau, tapi kelakuan kek anjing gitu dibilang seorang ayah. Yauda sekarang lebam Mama aku obatin dulu. ter--"

"ekhm, sorry ganggu lu lupa gua ada disini Sa?" Potong Mark, Lelaki yang membantu Alexa tadi adalah Mark. Kebetulan dia ingin mengajak Alexa "jalan"?. Mungkin yang dimaksud adalah sedikit refreshing dan menghilangkan shock Alexa atas kejadian beberapa hari lalu, sekaligus minta maaf karena dia telah berbuat tidak senonoh kepada Alexa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BackyardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang