Pelangi itu nampak berwarna tetapi tidak dengan langitnya, mendung dan diliputi awan hitam. tapi setidaknya masih ada warna menghiasai langit, yaitu pelangi.
di bawah gerimis guyuran hujan terdapat gadis dengan tatapan kosong.berjalan menyusuri koridor jalan, entah kemana arah tujuannya. yang jelas saat ini gadis itu sedang mendapatkan masalah besar.
"hutf," helangan napas dari mulutnya.
Dia adalah Rapeela.
"Apa mungkin, hidup gue gini-gini mulu. suram benget ya tuhan,"
apa barusan dia mengeluhkan? tolong jangan katakan itu lagi. tuhan tidak akan memberikan ujian yang berat untuk hambanya.
"Akan kah kebahagiaan datang? sedih rasanya. sedihh hiks,"
tetes demi tetesan air matanya jatuh dengan lancang membasahi pipinya. padahal dia sudah berjanji ke pada dirinya sendiri tidak akan menangis lagi.
***
Clekk
pintu terbuka dan langsung menampilkan wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa dengan wajah khawatir.
"Ela,Nak dari mana aja mama nungguin kamu dari tadi," kata Sonia bangkit dari duduknya.
Ela tersenyum tipis"maaf Ma, tadi Ela harus nuggu hujan redah dulu," jelas Ela.
"Loh kenapa kok baju kamu basah?"tanya sonia heran.
Ela terkekeh" Karna gak reda-reda Ela terbos aja lah heheh, tapi sewaktu gerimis.eh depan gerbang tiba-tiba lebat," ujar Ela.
Sonia tersenyum"Kalo gitu mending Ela mandi terus ganti baju nya,lalu Makan malam ok," omel sonia.
"Iya mama,"
Ela berlalu dari ruang tamu, menuju kamar bertujuan untuk mandi. saat selesai dan memakai baju, Ela menuju ruang dapur.
"Ma,"Panggil Ela.
"Iya sayang?" Sahut Sonia, yang tengah menyediakan makanan di atas meja.
"Papa mana?" Tanya Ela.
"Oh iya El, papa kamu tadi ke rumah paman kamu," jawap Sonia.
Ela mengangguk"Ngapain?" Tanya Ela sambil memakan, makanannya.
"Itu si meli Nikah," jawap Sonia,menuangka air ke gelas untuk Ela.
"Oh iya," kata Ela seadanya.
"makah gih mama ke kamar dulu,"
"Mama udah makan?"tanya Ela
Langkah Sonia terhenti"udah sayang," Ela menggaguk, sebagai jawaban.
DRETTT!
"Siapa itu?"
Ramaikan dengan spam komentar dan vote kalian!
Terimakasih:>❤

KAMU SEDANG MEMBACA
•RAPEELA•
Ficção Adolescente"Hidup dengan ketidak pastian itu sakit, nyatanya memang seperti itu lalu mengapa aku sanggup, selalu berada di zona ketika pastian?" ----- WARNING! cerita mengandung bawang.harap persiapan tisu