Rumah Asing

1 0 0
                                    

"kring... Kring...kring... "
Waktu menunjukkan pukul 05.00. Elvira dengan gesit beranjak dari tempat tidur nya dan pergi mandi setelah mematikan alarm.
Do'a do'a harapan mengangkasa seluruh harapan elvira tercurah dalam tangis sujudnya. Ia merasa lelah namun harus tetap kuat menjalani setiap lika liku takdir kehidupannya. Walaupun dia terkenal dengan sebagai anak nakal namun ia tak pernah meninggalkan kewajiban ibadahnya. Gadis yang misterius dengan sejuta rahasia memang.

"Elvira.. "
Suara perempuan berteriak memanggil nama elvira. Suara yang sangat sangar di telinga elvira. Suara nenek angkatnya yang cerewet selalu berhasil membuat ia gemetar ketakutan

"iya nek, aku datang"

Elvira menghampiri asal teriakan neneknya.
"Cepat sedikit sarapan belum siap"

"Cih. Membosankan sekali. Setiap hari harus menjadi budak orang lain"

Dalam hati ia mengoceh meratap nasibnya yang sehari harinya ia dipekerjakan layaknya pembantu oleh sepupunya sendiri.  Segala perintah nenek dan kedua sepupunya riu dan ray yang harus ia turuti. Namun elvira bukan gadis yang lemah yang harus selalu mengikuti keinginan orang lain. Terkadang ia sedikit berontak. Namun saat ia berontak ia selalu terngiang kata kata nenek angkatnya
"Inget ya Elvira kamu bisa makan, tinggal dan sekolah karna ada disini. Jadi anggaplah pekerjaan mu sehari hari adalah hutang budi".

"Nenek tua yang menyebalkan. Kalo aja gue ga inget kenangan ini. Kalo aja gue bisa lari. Gue ga pernah pengen punya keluarga kaya mereka. Serigala berbulu domba. Cih. Hiks..hiks.. "
Dalam batin Elvira menangis. Giginya gemertak menahan pilu.

Elvira dengan gesit melaksanakan pekerjaan kesehariannya menyiapkan apapun keperluan Riu dan Ray untuk sekolah termasuk sarapan. Bahkan terkadang tugas tugas sekolahpun Elvira yang mengerjakan karna kecerdasannya. Ia berhasil menjuarai beberapa olimpiade sejak sd.

Mereka bertiga seusia dan sekolah di sekolah yang sama. Hanya berbeda jurusan. Elvira masuk di jurusan IPA dan kedua sepupunya masuk jurusan IPS.

"Vir thanks udah ngerjain tugas kita"

"oke ga masalah itu udah jadi kebiasaan gue"

Ray sedikit berbeda dari Riu adik perempuannya. Walapun ia banyak mengatur tapi ia tau cara berterima kasih pada Elvira. Namun Elvira tak menyukai kedua sepupunya ia selalu berkata sinis pada mereka tapi tetap melakukan setiap perintah mereka.

"Cih. Gadis yang aneh. Lo manut tapi sikap lo seolah berontak. Tapi gue ga peduli. Gue cuma nganggep lo pembantu. Ga peduli lo jawab pake kata sinis selama lo ngikutin perintah. It's oke ga masalah"

Seperti biasa Riu yang paling tidak menyukai Elvira. Tapi Elvira tak pernah menanggapi apapun perkataan ataupun hinaan dari keluarga di rumah itu yang asing menurut Elvira bahkan bibi nya sendiri ibu Riu dan Ray tak peduli terhadap apapun yang terjadi di rumah itu. Semua orang di rumah itu seperti neraka bagi Elvira. Tak ada kenyamanan yang tinggal di dalamnya. Ia bertahan hanya untuk satu alasan. Sebuah kenangan.

The Secret Love Of White RoseWhere stories live. Discover now