08.Teka-teki

19 4 2
                                    


Setapak demi setapak langkah mundur mulai pergi menjauh dari keberadaan mobil hitam yang tengah berhenti di depan gerbang sekolah.

Lambaian tangan juga tak terlupakan olehnya yang tertuju pada seorang laki laki berbalut setelan jas hitam yang tengah berada di mobil yang juga tengah melambaikan tangan.siapa lagi kalau bukan Nadya juga kakaknya yang barusan menghantarkanya berangkat sekolah .

Gadis itupun kembali fokus berjalan ke tempat tujuanya yakni kelasnya.

.
.
.
.

Ekspresi Nadya berubah total sewaktu melihat hp nya yang kini ramai dengan notifikasi berita yang tengah trending trendingnya di lingkungan sekolahnya.

Langkah kaki Nadya seketika terhenti kaget melihat suatu video yang terlihat menunjukan aktivitas pembulyan kini telah berlangsung aktif kembali.

Ah benar...,dirinya sudah menyangka hal ini akan terjadi.

Nadya kembali berjalan walau matanya masih saja terfokus pada layar persegi panjang yang kini tengah ia pegang.

"Aa....!!"Brakk.
lengkingan suara Nadya yang tanpa sadar menginjak sampah kulit pisang yang terbuang sembarang membuatnya jatuh terpeleset dan menyebabkan kakinya sedikit lecet.

"Hahahahha..."Suara gelak tawa serempak terdengar seketika membuat Nadya mengalihkan atensinya mengadah melihat ke atas atau lebih tepatnya lantai dua.

Dirinya mendapati genk laknat yang rupanya kini tengah mengerjai nya,atau lebih tepatnya nasib buruk Nadya yang kali ini terperangkap dalam jebakan yang biasa mereka buat untuk membuat mereka tertawa bahagia melihat keapesan nasib seseorang.

"Hyunjin,Bangchan,Guanlin!!
Aishhh Dasar !! " Batin kesal Nadya dengan tatapan sinis kearah mereka bertiga.

"Nadya..?!"Jelas Hyunjin kini menyadari siswa perempuan yang mereka jahili ternyata Nadya.

Tanpa pikir panjang Nadya beranjak bangkit dan melanjutkan jalanya yang sedikit tertatih karena kakinya yang lecet.

Pikiran Nadya kali ini sudah terpenuhi dengan apa yang ingin ia lakukan untuk membalas perbuatan mereka.

"aw..kenapa kaki rasanya makin sakit ya..?"Benar saja ternyata luka lecet tadi mengeluarkan darah yang membuatnya kini sedikit meringis kesakitan.

"Agh.. Dasar!" Dan sesegera mungkin ia pergi ke UKS untuk mengobati lukanya.

"P3k-nya dimana sih.?"cari Nadya sambil celingak-celinguk tak tentu mencari sebuah kotak yang menjadi tujuanya datang.

"Yah..,kok bisa di atas situ sih!"gelak kesal Nadya kini mendapati kotak tersebut ternyata berada di atas lemari yang sulit ia jangkau.walau tinggi,Nadya tetap berusaha meraihnya dengan tangan ya,namun hal itu sia sia saja.

Sreet..

Juntaian tangan tiba-tiba muncul tengah mengambil kotak di atas tersebut,dan logikanya pasti seseorang itu kini berada di belakang Nadya.

Tanpa perlu menoleh, Nadya yakin pasti bahwa itu Renjun.

"ya..! Renjuna!,lo udah gak mara-"kalimat tak tuntas Nadya yang menyadari ternyata bukan Renjun yang menolongnya melainkan orang yang membuatnya mendapatkan luka tersebut.

"Renjun..?,gue Hyunjin..H..Y..U..N..J..I..N..Hyunjin"

"Lo...?!"seru Nadya kaget karena keberadaan Hyunjin.

"Kenapa lo kesini?,kurang puas bikin sial mulu nasib gue?, balikin sini kotaknya buruan!"sahut Nadya menaikan tinggi volume suaranya dan berusaha merebut kotak itu dari tangan Hyunjin.

BESTFRIEND or BOYFRIEND  || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang