Part 2 Meet Again

2.1K 276 28
                                    

Pukul 8 malam. Seperti biasanya, dia akan bersiap untuk pergi ke Sobyohey, dia akan berangkat lebih awal. Karena malam ini ada seseorang yang ingin agar War menemani teman dari orang yang membookingnya saat ini. Bukan hanya menemani seperti biasa tapi akan lebih bagus jika War bisa menggodanya. Orang ini akan memberikan bayaran lebih jika mampu War bisa menggoda teman itu. Jika biasanya War menolak permintaan seperti ini, kali ini berbeda. Bukan karena masalah uang, tetapi dia saat ini sedang bosan dan ingin bermain-main sebentar.

Mempermainkan emosi manusia adalah hal yang disukai olehnya. Emosi manusia sangat rumit tetapi juga sangat menarik, sangat mudah dimanipulasi dan mudah digoyahkan.

Hal paling tidak pasti didunia ini adalah hati manusia.

War tersenyum miring, dia suka tantangan. Dia akan menerima tantangan ini. Dia berani bertaruh untuk dirinya sendiri. Tantangan yang sangat mudah, tidak ada yang pernah bisa menolak pesonanya. War sangat percaya diri dengan itu.

"Wow! Ada angin apa kau datang lebih awal?" Tanya bartender yang ada di lantai 3. Dia adalah salah satu orang yang menyukai War sejak pertama kali War bekeraja disini.

"Mission." Jawab War singkat dengan mengedipkan matanya. Meski sedang menggoda namun orang lain masih bisa merasakan kesan dingin dan tidak tersentuh dari seorang War.

"You always look amazing!" Bartender itu mengacungkan kedua ibu jarinya pada War. "Aku tahu kau akan dengan mudah menyelesaikan misimu" Dia tidak menyembunyikan rasa sukanya pada War.

War hanya bisa tersenyum simpul mendengar pujian yang terdengar begitu bersemangat untuknya. Dia berjalan naik ke atas, meninggalkan sang bartender yang masih menatapnya penuh pemujaan.

Langkah War tenang dan tidak terburu-buru. Dengan mata hitamnya dia memindai sekitar. Tempat para tamu VVIP berkumpul. Dia tidak pernah lupa tujuannya datang ke club ini. Dia harus mencari orang-orang itu.

"Shhh...." War meringis pelan ketika dia mendapatkan serangan dadakan dari belakang.

Di lorong lantai 4, War tanpa peringatan ditarik oleh seseorang dan dipojokkan, didorong dengan keras hingga membuat punggungnya menabrak dinding dibelakangnya.
Orang itu mengunci pergerakan War dengan kedua tangannya yang berada di antara tubuh War. Tidak membiarkan War bergerak, mencegah War untuk kabur darinya.

"Pria jalang! Karena kau bisnisku menjadi hancur!" Pria itu mengeram marah. Menatap War nyalang, penuh kebencian dan permusuhan. Tampilan orang itu seperti  siap untuk membunuh War kapanpun. Baginya apa yang terjadi karena War, karena War bisnisnya menjadi hancur. Karena War dia harus mengalami kebangkrutan. Dia datang kesini, menunggu War. Ingin memberi pelajaran pada pria jalang didepannya.

War melihat orang didepannya, mencoba mengingat wajah yang cukup familiar baginya.

Dia tahu siapa orang ini. Orang yang dia rayu beberapa waktu lalu atas perintah Prom. Prom melakukan itu untuk kepentingan bisnisnya. War tahu betapa liciknya orang didepannya ini. Prom juga menggunakan cara yang sama untuk menjebak orang didepannya. Seperti bagaimana orang didepannya ini melakukan hal curang pada pebisnis lainnya.

Prom adalah partnernya. Orang lain menganggap mereka berada dalam romansa cinta. Hanya mereka berdua yang tahu kebenarannya. Kebersaman mereka karena kesepakatan. Hubungan mereka berdasarkan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan kedua belah pihak, saling memanfaatkan satu sama lain untuk mencapai tujuan masing-masing. Jenis seperti itu hubungan yang dimiliki War dan Prom.

"Kau pria jalang tidak tahu diri!!!!!" Sekali lagi orang itu menghina War dengan nada tinggi.

War yang terpojok tidak bisa pergi kemanapun hanya bisa balas menatap orang didepannya. Tidak ada raut takut ataupun panik. War berdiri tenang, matanya tidak menunjukkan emosi apapun. Bagi orang biasa setidaknya hal ini akan membuat orang sedikit panik. Tapi tidak dengan War, dia membiarkan orang didepannya melakukan apa yang dia inginkan. Dia sama sekali tidak menunjukkan emosi berarti.

[END] BLACK IN WHITE ■ YinWarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang