Coloruary || Dabi x Reader [✓]

Biru

*********

Kekuatan api yang dimiliki Dabi berwarna biru, yang biasanya memiliki arti bahwa api tersebut memiliki intensitas dan juga temperatur yang lebih hebat dan lebih panas dari warna api biasa. Tapi, Dabi tidak bisa berlama-lama menggunakan kekuatan tersebut karena tubuhnya belum mampu untuk menahan kekuatan yang besar itu. Hal ini bisa dilihat dari bekas luka yang ada di tubuhnya.

Di satu sisi, kau tidak menyukai Quirk yang dimiliki oleh Dabi karena Quirk itu lah dia memperoleh luka-lukanya. Kau tidak bisa membayangkan betapa sakitnya itu, ditambah steples yang menyambungkan kulit yang terluka dengan kulitnya yang mulus tanpa cacat.

Mengesampingkan ketidaksukaanmu, kau tidak bisa mengelak bahwa api Dabi sangatlah indah. Itu warna biru yang cantik, mengingatkanmu pada manik Turquoise Dabi yang tak kalah cantiknya.

"Aku heran kenapa kau masih menggunakan pematik api untuk menyalakan rokokmu disaat kau memiliki Quirk yang berguna untuk hal itu," ucapmu ketika Dabi mulai mengeluarkan pematik untuk menyalakan rokok yang tersemat di bibir pria berhelai hitam legam itu.

"Apiku tidak digunakan untuk hal-hal sepele seperti itu."

"Kau bisa membakar sampah jika kau mau."

"Kau mau aku menambah polusi?"

"Ah, iya. Benar juga. Kurasa Quirk Shigaraki lebih cocok untuk itu."

"Untuk apa?"

"Mengurangi sampah di muka bumi ini. Dia hanya tinggal menyentuh sampah-sampah itu dengan kelima jarinya, dan selesai. Sampah-sampah itu akan menjadi debu dan tidak akan menyebabkan polusi juga."

Dabi tertawa mendengar kalimatmu. "Jika Shigaraki dengar, pasti kau yang akan dia ubah menjadi debu."

Membayangkan apa yang dikatakan Dabi sontak membuatmu bergidik ngeri. Itu terlalu mengerikan untuk dibayangkan, karena kau tau Shigaraki tidak akan ragu untuk melakukannya.

"Tapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi..," lanjut Dabi.

Kau melihat pria itu membuang rokok yang tadi dia hisap dan menginjaknya dengan sepatu boot yang dia kenakan. Pemilik bakat 'kramasi' itu lalu menarikmu hingga kini kau jatuh dalam pelukannya,

"... Karena aku tidak suka jika milikku disentuh oleh pria lain."

*********