01

405 15 20
                                    

          Bagimu aku hanya nun mati
         diantara idgham billagunnah
           terlihat,tapi tidak dianggap
                      -Bukan Prioritas-




Dipagi hari di kediaman rumah lisa rame karena teriakan bundanya lisa yang bernama bunda Arum Adhinata

"Lisa!!bangun ini udah jam 7 kurang,nanti kamu telat,anak gadis bukannya sehabis sholat subuh bersih bersih ini malah lanjut tidur," Ucap bunda lisa sambil menggerutu.

Lisa yang mendengar teriakan cethar membahana milik bundanya pun terbangun

"Iya bund ini lisa udah bangun," Ucap arum sesekali menguap.

"Cepat sana mandi," Ucap arum

Lisa pun melangkah pergi kekamar mandi.dan setelahnya melanjutkan sarapan bersama keluarganya dan setelah itu berangkat kesekolah diantar ayahnya

Sesampainya didepan gerbang sekolah yang bertulisan SMA MERAH PUTIH.tiba tiba ada suara mengagetkan lisa

"Lisa...lu lama banger sih sampai sekolahnya,untung gerbang belum ditutup,kalau udah bwah berabe lu," Ucap sahabat lisa yang bernama Acha dwi alx.

"Iya cha,gak usah ngegas dong,cerewet banget," Ucap lisa sambil menjitak pelan kepala acha.

"Hehehe maapin lah lis udah kebiasaan," Ucap acha dengan cengengesan.

"Yaudah yuk kekelas keburu gurunya masuk," Ucap lisa

"Yuk!!!," Ucap acha

Sesampainya dikelas lisa dan acha disambut oleh si kembar alias sahabatnya yang bernama vika indah irwansyah dan vina indah irwansyah.

"Woy curut baru nongol lu," Ucap vina dengan menggandeng tangan lisa dan acha menuju tempat duduknya diikuti oleh vika dari belakang.

"Biasalah," Ucap lisa

"Eh iya,katanya hari ini kelas kita jamkos sampai istirahat ke 2 karna bu rini dan pak imron sedang berhalangan hadir," Ucap vika yang dihadiahi sorakan gembira sahabatnya.

"Yaudah kita kekantin aja," Ucap acha

"Oke," Ucap semua sahabatnya

Dipertengahan koridor kelas 11 eh iya mereka sekarang sudah kelas 11 tepatnya kelas 11 IPA3,mereka melihat dirga yang notabenya pacar lisa sedang menggendong raisa yang seperti sedang pingsan ke arah uks.
Ya raisa ialah sepupu angkat dirga,Raosa bernama lengkap Raisa oktaviani F.

Lisa yang melihat mereka pun segera menyusul

"Dirga,raisa kenapa sampai bisa pingsan." Ucap lisa penasaran.

"Dia kecapean dan belum sarapan," Ucap dirga dengan terburu buru.

"Terus dia gpp kan?," Ucap lisa.

"BISA DIAM GAK LU!!," Bentak dirga karna dia sedang khawatir dengan keadaan raisa.

Lisa pun tersentak kaget karna dirga menggunakan kata lu gw ke lisa dan juga karna bentakan dirga.

"Aku kan hanya tanya sama kamu,kok kamu malah bentak ak,aku salah lagi ya?," Ucap lisa dengan menunduk.

"Ya lu salah!! awas minggir," Bentak dirga lagi dan berlalu dari hadapan lisa untuk menuju uks.

Lagi lagi lisa tersentak dan tanpa diduga TES,air mata lisa mengalih,cepat cepat lisa mendongak untuk menghalau air matanya menetes lagi.
Lisa hanya bisa menatap nanar kearah dirga yang berjalan menjauh dari hadapannya.

"Hiks hiks hiks kenapa gw serba salah dan gak pernah benar hiks?," Manlog dirinya sendiri sambil berjongkok menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sahabat lisa yang melihat kejadian barusan pun mengampirinya

"Udah berapa kali gw bilang sama lu lis,lepasin si brengsek itu,lu berhak bahagia,dan gak selalu menangisinya,gw sedih lihat lu menderita karna dia lis hiks," Ucap acha sambil menghapus air matanya yang entah sejak kapan mengalir.

"Iya lis,benar kata acha lu berhak bahagia," Sambung vika dan vina bersamaan.

Lisa pun mendongak untuk melihat sahabat2nya

"Makasih ya udah selalu ada untuk gw yang sukanya nyusahin kalian," Ucap lisa dan memeluk sahabat2nya.

"Hust...kita itu sahabat jadi gak ada yang namanya nyusahin," Ucap vika dan membalas pelukan lisa dan diikuti vina dan acha.

Didalam hati lisa ia bersyukur bisa memiliki sahabat yang selalu mengerti apapun keadaannya.




Halo halo halo guys,alhamdulillah
aku udah bisa next lagi,maaf kalau
banya typonya,ada yang penasaran kelanjutannya gak nih?:(jangan lupa divote dan komen biar aku tambah semangat nextnya😢😍

1 November 2020

    





Bukan PrioritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang