3. Privasi

28 10 11
                                    

Enjoy.

Maaf partnya pendek :"

☆☆☆

▪Part sebelumnya =

"Lo, masih mikirin Yana? Udahlah. Cewek kayak modelan dia gausah dipikirin, nih ya gue kasih tau beberapa hal tentang Rachel. Mau tau ga?" Ucap Rama.

"Ga-" jawabnya singkat, padat, jelas.

"Yaudah si, cewe cantik kaya gitu disia-siain. Dasar pakboy." Ucap sarkas temennya.

"Gamau nolak maksudnya. "

☆☆☆

"Gamau nolak maksudnya," sambung Revan.

"Plinplan amat si lu. Yaudah, gc ngomong di taman belakang." Ucap Rama bangun dari duduknya menuju ke taman belakang yang diikuti Revan dibelakangnya.

Sesampainya di taman belakang, keduanya hanya diam. Sampai akhirnya Revan membuka pembicaraan.

"Mana? Katanya lo mau ngomong tentang Rachel?" Ucap Revan tak sabar.

"Rachellia Putri Violetta. Boleh manggil apa aja, asal jangan manggil Violet. Anak kelas unggul, hmm apalagi ya?" Ucap Rama terlihat seperti berpikir.

"Kayaknya lo tau banget tentang Rachel. Lo siapanya dia?" Tanya Revan serius.

"Sorry, itu privasi gue. Lo ga berhak tau," elak Rama.

"Halah, sok-sokan privasi. Kita udah berapa lama, Ram berteman? Gaada tuh yang namanya privasi-privasi," paksa Revan.

"Itu privasi gue, Revan. Semua orang punya privasi masing-masing, punya aib masing-masing, punya cerita yang tak boleh berbagi. Ga peduli maupun sahabat, teman, atau bahkan keluarga. Karna seseorang punya cerita masing-masing. Just silent, tepat pada waktunya, privasi seseorang itu akan terbongkar dengan perlahan, paham?" Jelas Rama.

Setelah Rama menjelaskan semuanya, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kantin. Revan merasa, ada yang berbeda dari Rama jika bercerita menyangkut Rachel. Sebenarnya ada apa dengan mereka? Ah memikirkannya hanya membuat Revan lapar. Revan bergegas pergi menuju kantin dan menyusul Rama.

"Ram, tunggu!" Triaknya.

"Apalagi? Lo mau nanya tentang Rachel? Gue gatau banyak si tentang dia." Ucap rama membalikkan badannya menghadap Revan.

"Ga gitu Ram konsepnya. Gue mau ke kantin bareng lo,"

"Ohh. Yaudah, ayo!"

☆☆☆

"Duh. Capek banget, cel. Hauss, kantin yuk," ajak Lina.

Yap, mereka baru saja selesai mengelilingi lapangan. Bahkan sebagian ada yang bajunya sudah basah oleh keringat.

"Yaudah, kuy gas!" Dan mereka berempat menuju ke kantin.

Sesampainya di kantin, Rachel dan teman-temannya melihat Revan. Buru-buru Rachel pergi menjauh dari hadapan Revan. Bukan apa-apa, Rachel hanya malu karna kejadian tadi. Namun semuanya terlambat, karna..

"HAI RACHELL, MAU KEMANAA?"

Rama berteriak dengan sangat lantangnya memanggil nama Rachel. Otomatis, Revan yang berada di sebelah Rama membalikkan badannya menghadap Rachel. Rachel juga ikut membalikkan badannya menghadap Revan kembali.

Couple R {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang