3 • Basket

43 2 0
                                    

~Mustahil kalo lo gak bakal jatuh hati sama Cia

-Aliandrick Fernand-


Aldo keluar dari kamarnya setelah mandi dan menuju ke kamar yang berada tepat disebelahnya. Matanya tertuju pada gantungan Stich berukuran besar yang dibeli olehnya 2 tahun yang lalu. Ia tersenyum kecil mengingat pemilik kamar itu menggantungnya disana.

Cklek

Aldo menghela napas pelan melihat Cia yang masih terlelap lengkap dengan selimut tebalnya yang nyaman.

"Woi kebo bangun," teriak Aldo sambil berjalan mendekati arah kasur.

"Cia bangun," ujar Aldo menarik selimut Cia  hingga menampilkan wajah polosnya.

Hmmm
Cia bergumam namun masih enggan membuka matanya sedikitpun. Aldo berdecak pelan dan menarik tangan Cia hingga kini Cia berada dalam posisi duduk.

"Temenin Kakak main basket dong," pinta Aldo setelah Cia membuka matanya dengan susah payah. Cia mengangguk kecil membuat Aldo tersenyum lebar.

Bruk. Senyum Aldo memudar sedetik kemudian saat Cia kembali menjatuhkan dirinya ke kasur dengan cepat.

"Punya adik cewe gini amat," gumam Aldo frustasi.

"Kakak bantuin mama ngangkat galon," teriak Riana dari bawah hingga bisa terdengar digendang telinga Aldo.

"Iya mah!" sahut Aldo yang juga meninggikan suaranya.

Dug!

Aldo menjitak kepala Cia membuat Cia meringis dan memegangi kepalanya.

"Buruan siap. Gak pake lama!" titah Aldo yang langsung meninggalkan kamar Cia.

"Kakak gak punya akhlak emang," umpat Cia pelan memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

Cia pun menetralkan penglihatannya dan mengumpulkan separuh jiwanya yang lain. Setelah beberapa menit tangannya pun bergerak menggapai ponselnya yang berada di atas meja. Senyumnya mengembang detik itu juga saat melihat notifikasi yang ada disana.

Akang Ganteng 💙
Cia, maaf ya aku lama mainnya. Pasti kamu udh Bobo..

Bobo yang nyenyak sayangnya Iqbal

Good night my sweet princess 😘

Have a nice dream

I Love You, Felicia Annete ❤

Tradisi setiap malam yang selalu mengantar tidur Cia sejak hampir dua yang lalu. Tak pernah absen walau sering Cia tidak membalasnya karena sudah terlanjur tidur. Sosok Iqbal yang selalu menemani tidur Cia secara tidak langsung membuat Cia mendapat energi setiap harinya.

Cia pun mengetikan balasan untuk pacarnya itu dengan cepat dan meletakan kembali ponselnya. Mengingat ajakan Aldo membuat Cia menghela napas pelan. Kakaknya itu selalu memiliki cara tersendiri agar mengacaukan hari minggunya yang berharga. Cia pun bergegas menuju ke kamar mandinya untuk bersiap-siap.

"Mama masak apa?" tanya Cia yang menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi. Ia terlihat sangat manis dan cantik memakai hoodie pink, celana panjang hitam dan topi casual berwarna putih polos yang senada dengan warna sepatunya.

"Nasi goreng nih. Makan dulu sini, Kakak lagi siap-siap," ajak Riana menarik salah satu kursi meja makan untuk diduduki putrinya itu.

Cia pun duduk dengan patuh dan menyendokkan nasi goreng dihadapannya itu dengan semangat. Nasi goreng buatan Riana adalah yang terbaik dimata Cia.

Something Called DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang