Seorang gadis dengan minuman Boba di tangan kanannya tengah menatap seorang laki laki yang baru saja resmi menjadi kekasihnya. Di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolahnya, gadis itu telah resmi menjadi 'selingkuhan' dari pacar temannya sendiri.
"Tapi Vy... Kamu yakin, Shasa ga akan tau tentang hubungan kita?" Ujar Arka, pacar Alivy.
Gadis itu tersenyum miring, dan meletakkan minumannya di atas meja. "Kamu ragu sama aku? Cewek polos kaya Shasa, ga akan mungkin tahu tentang hubungan kita. Yang dia urusin kan cuman buku bukunya doang!"
"I-iya juga sih..."
"Udah sih kamu jangan mikirin si Shasa terus! Kamu sekarang lagi sama aku, dan aku ga suka kalo kamu ngomongin cewek lain di hadapan aku!"
Arka lalu memegang kedua tangan Ivy dengan lembut. "Engga sayang... Aku janji ga akan ngomongin cewek lain lagi di hadapan kamu. Aku kan udah punya cewek secantik kamu, masa aku harus ngelirik cewek lain sih?"
"Iya iya... Aku percaya sama kamu"
"Eum... Ngomong ngomong, kamu hari ini ada pelajaran apa? Kamu ga takut di hukum guru?"
Fyi, Arka sama Ivy itu beda sekolah. Tapi, Ivy sama Shasa, alias pacar Arka itu satu sekolah, bahkan satu kelas.
"Aku udah biasa kalo dihukum. Kamu sendiri, ada waktu ga nanti malem?"
Arka menampilkan wajah sedihnya yang membuat Ivy kebingungan. "Maaf yang... Tapi nanti malem aku ada janji sama Shasa, mau nemenin dia beli kado buat adeknya. Maaf ya..."
Ivy melepaskan genggaman Arka. "Jadi kamu lebih mentingin dia, dari pada aku? It's okay! Aku cuman minta kamu buat belanja baju, dan kalo kamu em--"
"Ya-ya udah iya, aku nemenin kamu belanja. Aku ga akan nemenin Shasa pergi. Aku janji! Jangan ngambek dong..." Bujuk Arka lalu mengusap pipi Ivy lembut.
Alivy atau biasa di panggil Ivy itu tersenyum mendengar kekasihnya yang mau menuruti keinginannya. "Bener ya? Kamu nemenin aku belanja?"
"Beneran sayang... Nanti aku jemput ya..."
"Jam 10 malem! Aku mau kita jalan jalan. Ke club, Shopping, dan apapun, dan kamu harus nurutin semua kemauan aku!."
"Iya sayang... Apa sih yang eng--"
"ARKA!."
Arka bangkit dari kursinya. Ia terkejut melihat Shasa di hadapannya menatap Arka marah. Bagaimana Shasa bisa tahu jika ia di sini bersama Ivy?
"Kamu selingkuh sama Ivy?! Kamu khianatin aku Ka?! Setelah hubungan kita lima tahu, kamu malah jadian sama pelakor kaya dia?!."
"E-engga yang, aku bisa jelasin..."
Lain halnya dengan Shasa dan Arka yang sibuk bertengkar, Ivy malah berpangku tangan sambil meminum Boba nya santai. Ia tak peduli dengan sepasang kekasih itu meski ia tahu masalahnya adalah dirinya sendiri.
"Jelasin apa lagi, Ka?! Aku udah liatin kamu sama Ivy dari tadi! Tega kamu khianatin aku! Kita putus!"
"A-apa? Pu-putus? E-engga sha... Kamu salah paham! A-aku sama Ivy ga ada hubungan apa apa kok! Ki-kita cuman temenan! Ya-ya kan Vy?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pelakor Dan Pawangnya
Teen Fiction[TEENFIC - HUMOR] Ini bukan kisah yang bisa membuat anda baper sampai anda terbang, dan nyangkut di satelit. Ini hanyalah cerita sederhana, yang bisa membuat anda ingin memakan ponsel yang anda pegang saat membacanya. Terima sayang. Start : 08 Desem...