Desa Rawanari....

8 0 0
                                    

Selama diperjalanan guahanya terdiam dan sedikit takut. Sementara teman-teman gua sangat senang. Ya memangseharusnya gua senang, karna ini liburan. Selama terdiam saat diperjalananternyata maya memperhatikan gua yang aneh seperti orang tegang dan takut. "din.Lu kenapa? Kok daritadi diem aja. Kaya orang ketakutan deh" Tanya maya.

"iya loh din. Kok lu daritadi diem aja." Lanjut Ridho

"engga kok. Gua gapapa" jawab gua

"kitakan mau liburan din. Masa lu tegang gitu, Gaseru tauu." Kata Ghina

"iya iya. Sorry yaa" jawab gua

"yaudh jangan diem-diem aja. Kita tuh harusnya seneng-seneng. OKE?" Lanjut Maya

"Oke dehh. Maaf ya"

Setelah beberapa jam perjalanan. Akhirnya kita tiba di desa Rawanari. Ya benar dugaan ku. Desa ini benar-benar kosong. Sepertinya desa ini memang tidak ada penghuninya. Banyak bangunan-bangunan yg terbengkalai, rumah-rumah yg sudah rusak dan tidak layak huni.

Kami pun berhenti didekat sebuah rumah kosong.

"kok berhenti disini rang?" Tanya Ghina

"Cuma bisa sampai disini ghin, kita lanjut jalan kedalam" jawab Rangga

"eh ini rumah kosongnya serem banget" kata maya

"yaudh yuk turun. Kita lanjut jalan kedalam" saut Ridho

Kami pun segera turun dan mengambil barang-barang yang diperlukan. Setelah itu kami lanjut jalan kedalam. Perjalanannya lumayan jauh, ya sekitar 10 menit. Setelah sampai disana. Kita semua benar-benar terkejut akan keindahan sekitar. Air terjun yang sangat dingin, udara yang sejuk, pemandangan yang indah. Ya terbayar lah ketakutan gua selama diperjalanan.

"indah kan teman-teman?" Tanya Rangga

"indah bangett, udaranya juga lumayan dingin" saut maya

"yaudh sekarang kita langsung beres-beres aja kali ya. Soalnya mendung ni takut hujan, biar bisa neduh dan langsung istirahat" kata Ridho

Kami pun membagi tugas supaya cepat selesai. Maya dan dini membereskan barang-barang, Yadi dan Ghina yang memasang tenda. Rangga, Ridho, Cia dan hani yang mencari kayu bakar. Kita memasang 2 tenda. Tenda 1 cowo-cowo, tenda 2 cewe-cewe. Setelah selesai semua kita langsung berkempul.

"ouy laper ni, makan yuk" ajak Yadi

"yaudah makan yuk" saut Rangga

*jjjeeddarrrt*

Tiba-tiba ada suara petir, suaranya sangat besar. Seperti sedang menyambar sesuatu.

"waduh. Fix mau ujan gede ni. Pada masuk tenda aja deh" ujar Ridho

"yaudah masuk aja yuk. Kita besok aja keliling-kelilingnya" saut ghina

Akhirnya kita semua masuk kedalam tenda masig-masing. Tiba-tiba ujan turun begitu deras. Suasananya benar-benar serem. Kita didalam hanya bisa ngobrol-ngobrol dan tiduran saja. Karna disana benar-benar tidak ada sinyal sama sekali

Tiba-tiba petir berbunyi lagi. Kita semua yang ditenda kaget. Saat itu pun ada bayangan yg menghampiri kita. Karna ditenda 2 hanya cewe-cewe saja, kita benar-benar takut.

"itu bayangan apa ya?" bisik Ghina

"gua juga gatau" saut gua

"ihh takut banget gua" sambung cia

Bayangan itu semakin mendekat ketenda. Kita semua benar-benar takut. Gua langsung mengambil panci untuk berjaga-jaga kalo itu ternyata orang jahat.

"heyy siapa lu diluar?"teriak maya untuk memastikan siapa itu

"yadi ya?" lanjut Ghina

"ga lucu sumpah dah becandanya" terus maya

"eh. Masa iya itu yadi? Ini kan ujan, ngapain juga dia diluar buat nakut-nakutin. Kan dingin" bisik gua

"iya juga sii" saut maya

Bayang pun sudah benar-benar di depan tenda. Kami benar-benar takut. Maya pun teriak ketakutan.

"Aaakhhhhhh"

Scary SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang