First.

97 3 0
                                    

SMP smtown belum membuka pendaftaran untuk sekolah mereka, karena akan ada tes pertama untuk siswa beruntung yang diterima jalur undangan. Beberapa anak baru lulusan SD itu berjejer di lorong dan beberapa lagi duduk diruang tunggu bersama orang tua mereka.

Termasuk siswa dengan hidung mancung bak perosotan ini.

Dia bersama mama nya, duduk dengan tenang didekat lobby utama gedung sekolah. Sedikit gugup tapi dia sudah percaya diri dengan hasil belajarnya semalam.

Dengan wajah polos nya, memeluk map berisi berkas. Mata sipit nya ikut mengarah pada setiap gerak gerik orang yang lewat didepan nya.

Sudah sejam menunggu, akhirnya giliran nya.

"Lee Jeno.." nama itu disebut, pria hidung mancung itupun berdiri dan pamit dulu dengan mama nya.

Memasuki sebuah ruangan berAC ntah berapa derajat tapi cukup dingin, dengan beberapa komputer berjejer diatas meja panjang. Jeno duduk sesuai nomor nya.

Teng!

Waktu pengerjaan dimulai, diberi waktu 90 menit untuk 50 soal acak.

.
.
.

Waktu sudah habis dan jeno sepertinya menyelesaikan nya dengan tepat waktu. Dia menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan nya, agar membuang rasa gugup yg tersisa.

Dia kembali ke kursi tunggu menemui sang ibu, hasil nya akan segera keluar jadi diharapkan untuk menunggu sebentar.

Jeno menunggu sambil membaca buku yang dia bawa, agar tidak terlalu bosan. Sampai akhirnya perhatian Jeno teralihkan dengan sesosok manis yg datang bersama ibu nya.

Sosok manis yang diduga juga datang untuk tes jalur undangan itu, duduk tepat di samping jeno. Senyum nya sangat cerah seperti diri nya tidak gugup sama sekali, memandang senang orang orang disekitar nya.

Sampai ibu nya pergi untuk membeli roti, sosok manis itu lagi lagi membuat perhatian Jeno teralihkan.

"Hai.." Jeno membuka kacamata nya dan menatap bingung orang yang menyapa nya.

"Nama kamu siapa? Kamu juga ikut tes disini?"

"Aku lee jeno.. iya aku ikut tes tadi"

"Oh aku Na jaemin, panggil saja nana" Sontak jeno mengernyit bingung, anak laki laki bernama nana? Apa dia tidak malu?

Jeno tidak mau menyakiti perasaan sosok manis itu, Akhirnya dia hanya tersenyum tipis dan mengangguk dengan acuh.

"Nih makan.." sosok manis itu lagi lagi membuat jeno tidak jadi membaca, dia memberikan sebungkus roti isi dengan selai kesukaan jeno.

"Ah aku sudah makan.."

"Ambil aja, untuk ibu mu.." Jeno terkejut, dan mau tidak mau menerima roti isi itu.

"Kamu tidak gugup?" Tanya jeno duluan yang penasaran kenapa laki laki yg mau dipanggil Nana ini tidak terlihat gugup.

"Aku gugup.."

"Lalu kenapa kamu selalu tersenyum?"

"Aku hanya ingin membuang rasa gugup ku dengan tersenyum, aku mau orang orang mengenal ku dengan pria dengan senyum yang manis" Jeno agak nya tersentuh.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kesan pertama Jeno pada Nana ini memang anak manis dengan senyum yang manis juga. Jeno menjadi tertarik untuk berteman dengan Nana.

"Mau jadi teman ku?" Ajak Jeno duluan sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat. Nana hanya menoleh dengan senyum manis itu lagi.

"Tentu saja!" Nana menerima jabat tangan itu. Jeno dan Nana pun saling melempar senyum cerah dan polos mereka. Apalagi Jeno yang sedari tadi hanya tersenyum tipis ibarat sangat pelit senyum itu menjadi tersenyum lebar dengan eyesmile nya.

"Wahh.." Nana berdecak kagum.

"Apa?"

"Kamu sangat tampan.." Jeno hanya bisa malu malu sambil terus menunjukkan eyesmile nya.

Mereka menjadi dekat dan berbagi kisah semasa SD mereka, sampai Nana dipanggil untuk tes.

"Semangat! Kita harus lulus bersama!" Jeno menyemangati Nana.

"Iyaa.. makasih!"

*Wink😉

Wajah Jeno memerah malu lagi ketika Nana memberikan dia wink, benar benar Nana adalah anak yang unik.



Lee Jeno

Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Na Jaemin

Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















-------------------

Ada beberapa part yg terinspirasi dari kisah real nomin, tapi untuk keseluruhan tentu aja cerita bersifat Fiksi/ Tidak nyata.

So? Bijak lah dalam membaca 😉






Vote juseyo~

You liking me first!! [ nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang