(5/10)

2.2K 317 20
                                    

3rd POV

(Name) tak tau kenapa Shota temannya itu mau nginap juga. Katanya sih tadi rumahnya ada kecoa, makanya dia minggat.

Tapi karna karakter (Name) itu memang anaknya polos nan lugu, meski kadang akhlakless.

(Name) tak menanyakan lebih lanjut soal alasan teman masa kecilnya itu. (Name) mengambil Futon dan kantung tidur. Futon untuk lelaki yang baru ia kenal dan kantung tidur untuk Shota yang wajib dipakai klo gak nanti malah berguling guling keliling rumah sambil tidur.

(Name) menunjukkan tempat yang sama ruangan yang sama lumayan luas untuk ruangan kosong beralaskan Tatami.

Yah.....Shota dan lelaki itu akan tidur satu ruangan sedangkan (Name) di samping ruangan itu karna kamarnya memang disitu.

(Name) mana pernah peka sama yang namanya cinta, syukurnya, jika ia peka maka dari tadi ia akan merasakan sebuah panas yang menyengat dari kedua pria ini.

(Name) mengunci pintu kamarnya bahkan memakaikan gembok. Bukan untuk apa tapi sudah banyak  villain yang suka mencuri blue print atau rancangan senjata miliknya. (Name) akhirnya tetap ke rutinitas biasa nya mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan atasan untuknya. Dan membuat beberapa rancangan untuk hero agar bisa di presentasikan.

Dan (Name) jadi lupa waktu, ia bahkan tak sadar bahwa kedua pria yang inap di rumahnya itu sudah menginap lebih dari 1 tahun. Bayangkan betapa menusuknya kata kata tetangga nanti :) pasti lebih tajam daripada sebuah silet.

(Name) baru sadar setelah melihat tanggal di ponselnya. Terkejoet? Tentu bahkan sangat sangat terkejut. Ia lupa membeli kalender tahunan. Itulah yang membuatnya terkejut.

Bahkan Shota dan lelaki itu malah jadi deket selama setahun udh kyk bro gitu :/ capek mereka ladeni kamu yang gapeka.

Ditambah jarang keluar kamar. Klo keluar paling bawa handuk atau gak mau makan aja. Meski klo keluar kamar juga masih sering ketemuan (kan satu atap) jadinya kek udh jadi teman dekat.

Sungguh selamat (Name) menjadi Hikimogori atau apalah itu sebutannya :'^ author lupa.

"(Name)" ujar Shota sat kau tengah makan.

"Ya Shota?" Tanyamu

"Besok udh kau tentukan?" Tanya Shota dengan wajah tak berharap.

"Bentar.... Oh soal acara nikah itu? Emangnya nikah itu harus gimana" tanyamu balik, nyaris saja Shota melempar kursi sofa ke luar saking capeknya dengan kepolosan bin alaidin mu itu.

"(Name), maap tapi kepolosanmu jangan pekigara sini aku ajarin" celutuk Shota sambil memijat kening kepalanya.

"Hem? Emang aky polos?" Ok sekarang Shota sudah melempar remot TV ke luar. Capek sudah.

"Sini kau kuajarin" dan terjadilah Shota mengajarkan mu semua soal yang harus jau ketahui. Kecuali buat anak jangan dulu ga mungkin kan (Name) mau jadi mamah muda :^

(Name) mengangguk angguk paham ia langsung bilang saja "emangnya kita ada persiapan? Ngapa ga nikah dengan langsung tanda tangan di kantor pemerintah jepang?" Tanyamu polos.

Bener sih bisa. Tapi masa gapeka sih T^T, tapi keknya Shota sudah lelah, dan lagipula nikah dengan tanda tangan lebih simple dari pada adain acara.

"Btw dimana Korogane-kun?" Tanyamu ga ngeliat dia sama sekali dari tadi.

"Gtw" dan dijawab singkat padat dan jelas oleh Shota.

"Tapi nikah harus ada cincin kan?" Tanyamu balik ke topik awal

"....iya ya" ujar Shota

"..." dan kalian berdua malah mengheningkan cipta karna sama sama gatau soal dan persiapan menikah. Jadinya harus browsing di internet.

Tanpa tau orang yang dikatain ilang masih ada di depan pintu masuk, mendengar pembicaraan kalian.

Kamu melihat surai Korogane langsung saja memanggilnya.

"Korogane-kun? Kenapa ga masuk?" Tanyamu

Korogane yang ketahuan langsung masuk aja.
Dan shota memandangnya dengan wajah kemenangan.

Korogane harus sabar :) dia sabar kok walau beberapa menit yang lalu ada imajiner pikiran korogane yang menghajar Shota dengan penuh dendam

Sedangkan (Name) langsung sadar dengan pekerjaannya dan langsung ke kamar secepat kilat dan menutup {baca: membanting} pintu

Meet You (Aizawa Shota x Reader)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang