Chapter 1. Perjalanan

55 37 38
                                    

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

Dibawah terik mentari pagi yang cerah, dan sepoian anginnya yang khas mengenai seorang pria yang menghembuskan nafasnya secara perlahan, sambil mengangkat sepohon kayu yang sangat besar dan takkan mungkin sanggup dibawah oleh satu orang saja. Pria itu memiliki postur tubuh yang sangat kekar dan tinggi, serta tubuh yang besar membuat orang yang melihatnya jadi takut untuk menatapnya. Dari arah kejauhan yang tak jauh dari pria tadi terlihat seorang wanita cantik yang memiliki kulit seputih salju, dan perawakan bagaikan dewi meski hanya mengenakan pakaian yang biasa saja, tetapi tak mampu menutupi kecantikanya, wanita itu keluar dari kandang sapi sambil mengangkat ember diatas kepalanya dan juga kedua lengan kiri dan kananya. Meski sedikit gemetaran ia berusaha megangkatnya hingga keluar karna merasa tak sanggup ia pun memanggil suaminya yang tengah memotong kayu yang tak jauh dari tempatnya.

"Eli!!"teriaknya

pria tadi yang merasa namanya dipanggil pun mulai menoleh kearah istrinya yang tidak jauh dari tempat iya menebang kayu dan tanpa menunggu lama, dia langsung berlari menemui panggilan istrinya sambil membawa potongan pohon kayu yang sangat besar. Dengan terengah enggah dia mulai mendekati istrinya sambil menaruh kayu itu disampingnya.

"Ada apa sayang? Apa terjadi sesuatu"tanya Eliard kepada istrinya dan tanpa basa basi sang istri langsung menyodorkan ember yang ada dikedua tanganya dan diberikan kepada suaminya.

"Tolong bantu aku megangkatnya, ini terlalu berat"ucap sang istri dan langsung diangguki oleh Eliard dengan patuh dan langsung mengambil embernya dan mulai membawanya menuju kedapur yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Kedua suami istri ini adalah pasangan pengantin baru yang memulai hidup dipedesaan sederhana diperbatasan kota AMBLER yang damai, Nama keduanya adalah Eliard dan Ana Mereka berdua adalah pasangan kekasih yang baru saja menikah beberala minggu yang lalu, Hubungan mereka berdua sangatlah harmonis dan saling menyayangi hingga membuat mentari merasa iri atas kesendirianya dan rembulan yang merasa takjub akan keharmonisan mereka berdua.

Namun kedamaian yang mereka rasakan berdua selama ini tidaklah bertahan lama, akibat terdengar kabar bahwa akan terjadi perang besar dinegrinya. Ana yang merasa takut suaminya akan ditunjuk untuk ikut berperang pun mulai meminta pada suaminya untuk tidak pergi, meski egois Ana tidak ingin suaminya kenapa napa, karna cuman ia lah satu satunya yang dia punya. Eliard yang tahu akan kekhawatiran istrinya pun langsung memahaminya dan ingin mengajak sang istri untuk pergi kekampung halamanya, dan meninggalkan kampung halaman istrinya yaitu kota AMBLER. Ana langsung menyetujuinya karna cuman suaminya lah tempat ia pulang dan pergi bersama. Setelah itu mereka pun mulai menjual seluruh aset miliknya seperti, peternakan, perkebunan serta rumah mereka dan menyisakan seekor kuda jantan yang kuat serta terlatih untuk dikendarai ketika perjalanan nanti.

Setelah selesai dan siap semua persiapan mereka, kini dimulai lah perjalanan keduanya untuk menuju ke kampung halamanya Eliard yang sangat jauh hingga melewati beberapa tempat berbahaya untuk sampai kesana. Saat mulai keluar dari pintu gerbang kota ambler, yang mulai padat akibat banyaknya orang yang mulai pergi. Karna takut akan terkena dampak dari peperangan dikota. tiba tiba dari arah kejauhan suara teriakan seorang wanita yang memanggil Ana yang tak lain ia adalah limei temanya.

"Ana!! Tunggu sebentar"teriak limei sembari berlari sekuat tenaga yang ia bisa untuk mendekat. Ana langsung menatap suaminya tanda apakah dia bisa berhenti sebentar agar ia bisa bertemu temanya untuk terakhir kalinya dan karena paham tatapan istrinya Eliard langsung meganguk pelan. Ana yang merasa diberi persetujuan langsung turun dibantu suaminya, dikarenakan ia yang menunggang kuda dan suaminya yang berjalan sambil memegang tali kekang si kuda.

LOVE YOU IN PEACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang