UNMATCHED 1985 : PART 2

166 45 4
                                    

"Ada berita baru!"

Mikha, Eren dan James sama-sama menoleh kearah bella, gadis itu merupakan asisten pribadi mikha.

"Ada berita apa, Bel?" 

"Ini kak, ada grup band baru. Sama-sama terdiri dari 3 anggota, sepertinya mereka ikut-ikut unmatched," ujar Bella. Seketika koran yang di pegang bella langsung direbut oleh james.

Mikha dan eren sama-sama melihat koran tersebut. Ternyata benar, berita itu berisi informasi tentang grup band baru yang persis seperti unmatched.

"Dasar Plagiat!" batin james kesal.

"Bagaimana menurut kalian?" tanya Mikha, menatap eren dan James bergantian.

"Aku terkejut, mengapa bisa sama persis seperti kita ya?" ujar Eren jujur.

James langsung tersenyum dan meletakkan koran itu keatas meja dengan pelan.

"Ah...bagiku tidak masalah. Itu hak mereka jika ingin memiliki tiga anggota seperti unmatched. Bisa juga mereka terinspirasi dari grup kita? Bukankah seharusnya kita bahagia, itu artinya unmatched grup band yang luar biasa kan?" James tersenyum tulus hingga matanya menyipit.

Mikha, bella dan eren tersenyum dan mengangguk setuju dengan perkataan james. Mereka benar-benar kagum dengan sosok james yang selalu berpikiran positif.

"James, kamu orang yang baik."

James menggeleng pelan. "Kak mikha, aku orang yang biasa saja hehe. Sifatku memang begini sejak dahulu, aku tidak bisa memikirkan hal buruk tentang orang lain."

Eren menatap james kagum. "Kakak luar biasa!"

"Hahaha, tidak kok," jawab James malu-malu.

"Hah...yasudah. aku pikir kalian akan kepanasan, kalau begitu aku akan pergi keluar. Apa kalian mau menitip sesuatu?" tanya Bella.

"Bolehkah aku memintamu untuk membelikan ku es kopi?"

"Tentu saja kak mikha! Ayo, eren, james, mau nitip apa?"

"Aku mau susu hangat," kata Eren dengan wajah bahagia seperti bayi. Dan tentu saja mikha tertawa kecil melihat eren yang menggemaskan.

"Ah baiklah, es kopi dan susu. James?  kau mau apa?"

James tiba-tiba sedikit muram. Namun ia segera mengakat kepalanya dan tersenyum kembali. "Aku tidak ingin merepotkan mu. Aku bisa beli sendiri—"

"Ayolah james....aku disini bekerja dan di gaji, mengapa kau masih tidak enakan sih? Padahal kau anak bos kita, tapi selalu rendah hati..."

James diam-diam menarik sudut bibirnya keatas. "Ah, baiklah. Aku ingin es jeruk."

"Sip! Di tunggu ya, aku akan sedikit lama hehe..."

"Oke!" jawab mereka bertiga bersamaan.






***






"Bukankah kita terlalu kelihatan menjiplak unmatched?"

Gadis berkuncir kuda itu menoleh kearah dua teman pria nya secara bergantian.

"Tidak juga," kata pria di sisi kanannya.

"Masa bodo dengan hal itu, yang penting kita bisa menjadi grup band terkenal menggantikan mereka!" Pria disisi kiri berujar dengan tegas penuh percaya diri.

Gadis berkuncir kuda itu menghela nafas pelan. Jawaban pria-pria itu justru membuat mentalnya menurun. Bagaimana tidak, grup mereka terlalu jelas mengikuti unmatched, siapapun pasti akan menyadari itu. Tetapi, para manager dan anggota grupnya justru terlihat biasa saja.

"Aku takut..."

"Takut apa?" tanya pria di sebelah sisi kiri dengan raut bingung.

"Takut ada yang tidak terima dan—"

"Kau selalu saja overthinking, menjengkelkan!" potong pria di sebelah kanannya dengan mimik wajah kesal. Pria itu pun pergi meninggalkan kedua temannya.

"Eh mau kemana? Kita akan pergi ke acara radio sebentar lagi," ujar gadis itu, mengingatkan.

"Hah...aku lupa. Kalau begitu, ayo cepat bersiap-siap."







***





"Kak mikha, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Eren pelan dan sedikit malu-malu.

"Ada apa, Eren? Katakan saja disini—"

"Ti—tidak bisa! Ini penting, jadi aku harap kakak bisa datang ke apartemen ku nanti," kata Eren dengan wajah menunduk, menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Oh, haha oke-oke."

Pembicaraan dua orang itu tidak begitu jelas di telinga james, namun james dapat melihat ekspresi wajah keduanya yang tidak biasa, terutama eren. Bagaimana pun itu, james tidak bisa membiarkan eren dan mikha berduaan. Melihat mikha mengobrol bersama eren saja membuat darah james mendidih.








***




Selesai melakukan pertemuan pribadi dengan managernya, mikha segera bergegas pulang ke apartmennya untuk beristirahat.

Jarak apartemen dan perusahaan yang menaungi grup nya tidak terlalu jauh, namun meski begitu di butuhkan kendaraan untuk sampai kesana.

Sedangkan apartemen james dan eren berada di tempat yang berbeda dengan mikha. Apartemen kedua laki-laki itu sedikit lebih dekat dengan perusahaan di banding apartemen mikha. Alasan mengapa mereka berbeda apartemen adalah peraturan dari perusahaan itu sendiri, dan mikha pun nyaman dengan aturan itu.

Setelah mikha mandi dan beres-beres, ia baru teringat janjinya dengan eren di kantor tadi. Mikha kelabakan, ia baru saja meletakan tubuhnya keatas ranjang namun segera bangkit dan mencari jaket rajut nya.

Saat sedang memakai jaket rajut miliknya, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.

"Eren?" kata Mikha dengan raut wajah senang. Sudah mikha tebak, jika ia telat sedikit pasti eren akan menghampirinya karena khawatir.

Mikha berjalan cepat dan segera membuka pintunya yang sebelumnya terkunci.

"Ere—"

"Ka-kak mikha," panggilnya dengan wajah bengkak, seperti habis menangis.

"J-james?"










~**~

Info, ini ceritanya gak bakal banyak part ya guys.

Yuk baca ceritaku yang lainnya, udah end loh. Setelah unmatched end, bakal ada cerita lain.

Jangan lupa follow, vote dan komen





UNMATCHED 1985Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang