Di pagi hari, ponsel milik Latisha sudah terpampang banyak notifikasi pesan dari seseorang. Tanpa melihatnya pun ia sudah tahu, siapa pengirimnya. Berniat ingin mengabaikan, namun notifikasi tersebut membuat Latisha sedikit penasaran dengan isi pesannya. Latisha pun memutuskan untuk membuka notifikasi pesan tersebut.
Farel Jurig🐐
Gue udah di bawah.
Cepet turun.
Kelamaan gue tinggal.
Assalamu'alaikum ukhti ...
Lama lo!
Kaya nunggu dia ngertiin perasaan gue:(
Ca ...
Caca ...
Caca marica heihei!
Yassalam. Udah kaya Abang go-jek nih gue:)
Latisha terkekeh saat membaca spam chat dari Farel, sahabatnya. Jari jemarinya mulai bergerak untuk mengetikkan balasan.
Sabar ya Abang go-jekku.
Lagi dandan dulu nih.
Tak butuh waktu lama, pesan yang dikirimkan Latisha pun mendapat balasan.
Nggak usah dandan.
Mau dandan kayak gimana pun, lo jelek.
Sudahlah! Latisha lupa sedang berhadapan dengan seorang Farel Altair, yang notabenenya sebagai pria yang paling mengutamakan harga diri.
Dengan raut wajah kesal, Latisha segera keluar dari roomchatnya dengan Farel tanpa berniat untuk membalas. Digendongnya tas berwarna hijau kesayangannya, lalu Latisha segera turun untuk menemui seorang pria yang telah membuatnya jengkel di pagi hari.
"Duh, mana ada Abang go-jek numpang makan di rumah pelanggannya," ujar Latisha sembari mendelik kesal ke arah Farel yang tengah asyik menyantap sepiring nasi goreng.
"Ca, nggak boleh gitu. Ayo duduk, kita sarapan," ujar Anna sembari menghidangkan sepiring nasi goreng.
Latisha pun menurut. Ia memutuskan untuk duduk berhadapan dengan Farel yang masih fokus menyantap nasi goreng buatan Anna.
"Sumpah Tan, masakan Tante nggak ada duanya!" ujar Farel bersemangat.
Anna tersenyum menanggapi ucapan Farel, "Cuma nasi goreng biasa kok Rel. Kamu mau Tante bawain bekal?" tanya Anna.
"Hmmm ... nggak usah Tan, ngerepotin. Nanti kalo Farel kangen sama masakan Tante, tinggal datang ke sini aja," ujar Farel tersenyum.
Latisha mendengus kesal, "Cih, dasar. Emang lo mah selalu ngerepotin," ujar Latisha yang dibalas tatapan sengit oleh Farel.
Anna tersenyum melihat tingkah laku keduanya. Pasalnya, jika bertemu ada saja hal yang diperdebatkan.
"Tante ke belakang dulu ya. Kalian lanjutin sarapannya," pamit Anna yang diangguki oleh Farel dan Latisha.
"Eh, gimana lo sama si onta? Udah baikan?" tanya Latisha.
Mendengar pertanyaan Latisha, gerakan mengunyah Farel spontan terhenti, "Namanya Camel Ca, bukan onta." ujar Farel lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti.
"Iya iya. Jadi, gimana? Kalian udah baikan?" Latisha kembali mengulang pertanyaannya.
"Eh Ca, di bioskop ada film baru. Lo mau nonton? Nanti gue beliin tiketnya. Sekalian, ajak temen lo. Gue juga nanti bakal ngajak Galang sama Jer--"
"Rel, nggak usah ngalihin pembicaraan bisa nggak? Kebiasaan deh ngalihin pembicaraan mulu," potong Latisha sembari menatap lurus ke arah Farel.
Farel menghembuskan napas pasrah, "Ca, kita bahas ini nanti ya? Gue lagi nggak mau ngebahas ini soalnya," mohon Farel.
Latisha paham sekali tabiat seorang Farel Altair. Dia selalu menunda-nunda untuk menyelesaikan masalah percintaannya. Ini bukan kali pertama Farel bertengkar dengan Camelia--- pacarnya. Sudah sering sekali Latisha mendapat laporan, jika Farel tengah bertengkar dengan Camel.
"Jangan dibiasain deh Rel. Kalo ada masalah cepet-cepet diselesain, jangan ditunda-tunda. Gue yang ngeliatnya capek tau nggak. Apalagi lo yang ngejalanin," ujar Latisha.
"Nah tuh, lo tau. Udah yuk Ca, berangkat." ujar Farel setelah berhasil menghabiskan sepiring nasi goreng miliknya.
"Mau berangkat sekarang Ca? Rel?" tanya Anna yang datang dari arah dapur.
"Iya nih Tan, takut kesiangan," ujar Farel sembari tersenyum ramah.
Latisha dan Farel bangkit dari duduknya, lalu menghampiri Anna, "Mah, kita berangkat dulu ya." pamit Latisha sembari mengecup punggung tangan Anna yang disusul hal serupa oleh Farel.
"Hati-hati ya. Bawa motornya jangan ngebut-ngebut Rel," ujar Anna.
"Siap Tante!" ucap Farel sembari memberikan hormat kepada Anna.
"Assalamu'alaikum," ujar Latisha dan Farel bersamaan.
"Wa'alaikumussalam,"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
_Happy Reading🌸_
KAMU SEDANG MEMBACA
Always There
Roman pour Adolescents"Jatuh cinta sama sahabat sendiri itu harus serba kuat dan sabar. Kuat ketika melihat dia bersama orang lain, dan sabar ketika kita selalu terlibat dalam setiap masalahnya." - Latisha Anastasya *** "Gue capek selalu dijadiin pilihan di kehidupan lo...