Kelima

11 1 0
                                    

Perjalanan yang agak jauh tak mengurangi niat keluarga itu untuk menemui tunangan bang yudha. Hingga akhirnya mereka tepat sekarang berada di depan rumah calonnya bang Yudha.

" Bang sebelum masuk doa dulu ya biar lancar." Nasehat mama Tita untuk sang anak laki-laki pertamanya dan di balas anggukan oleh sang anak laki-lakinya itu.

"Asalamualaikum." Salam dari ayah dan diterima baik oleh sang tuan rumah.

"Waalikumussalam wr.wb. Monggo pak bu mlebet pinarak riyen." Sapaan pembuka sang pemilik rumah dengan ramah. Merekan pun duduk di tempat yang sudah di sediakan.

"Begini, pak niat saya sekeluarga datang kesini ingin menyampaikan maksud baik kami untuk melamar dan menjadikan putri bapak pendamping dari putra pertama kami yang bernama Yudhanka Rijal Prasaja." Ucap ayah kepada ayah si perempuan tersebut.

" Baik pak, kami terima niat baik tersebut. Saya sangat seneng akan kedatangan bapak dan keluarga besar bapak. Dan untuk persoalan tersebuat, saya sebagai seorang ayah hanya ingin yang terbaik untuk putri kedua saya. Saya sebagai orang tua merestui niat baik tersebut, tetapi semuanya balik lagi kepada anak saya karena anak sayalah yang akan menjalaninya." Ucap ayah si perempuan itu.

Tak lama kemudian perempuan yang akan di lamar bang Yudha pun keluar. Dan membuat sang empu yaitu bang Yudha tak berkedip.

" Nak, masmu beserta keluarganya kesini datang untuk melamarmu. Bagaiman?" Tanya ayah si perempuan itu kepada anaknya .

" Iya nak, bagaimana?" Tanya ayah bang Yudha kepada perempuan itu.

"Iya dik , bagaimana apakah kamu mau dan siap  mendampingiku mengarungi bahtera keluarga kita?." Pertanyaan yang di ajukan bang Yudha

"Ck... Kaku banget sih lu bang mana kagak ada kata-kata romantis." Batin Via setelah mendengar pertanyaan bang Yudha.

"Mas Yudha beserta keluarga besar terimakasih telah datang kerumah saya dan menyampaikan niat baik ini. Bismillah saya Salsa Sekar Arum    siap dan bersedia menemani dan menjadi pendampingi mas Yudha dalam mengarungi bahtera rumah tangga." Ucap mbak Salsa dengan penuh keyakinanya itu membuat senyuman yang terlukis di wajah semua orang di ruangan itu .

" Alhmdulilah. Terimakasih dik." Ucap bang Yudha begitu lega atas apa yang diucapkan oleh mbak Salsa.

"Dilihat-lihat cantik juga kayaknya sih baik. Emm tapi tampangkan bisa menipu. Okelah mari kita uji." Batin Via seakana merencanakan sesuatu.

Acara selanjutnya adalah makan-makan dan sedikit perbincangan untuk mempererat tali persaudaraan keluarga terserbut.

Tapi berbeda untuk 2 sejoli ini ya siapa lagi kalau bukan bang Yudha sama mbak Salsa. Mereka pergi kebalkon.

" Dik terimakasih atas semua penantianmu, kesabaranmu, dan perhatianmu. Terimakasih dik." Ucap bang Yudha

" Iya mas, harusnya aku yang berterimakasih udha sabar nanggepin aku yang kadang kayak anak kecil hehehe." Ucap mbak Salsa dan merekapun berpelukan. Tanpa diketahi terdengar suara deheman yang entah darimana sumbernya.

"Ehmmm...... Bagus pelukan aja terus . Aku bilangin ayah mama biar di hukum." Ucap Via sedikit sewot.

" Bhaaaa lo napa sih kak ganggu orang lagi bahagiah aja. Atau jangan-jangan lo iri yaaaa.... Hayoo ngaku lo kak . Secara lo kan JNLU Jomblo Ngenes Lihat Uwu-uwu hahahaha." Ucap Dika yang meledek kakak perempuannya itu.

" Lo kenapa sih dek . Tadi lo ngebaik-baikin gw sekarang kenapa lo nyerang gw. Salah gw apa sih sama lo. Pakai segala ngatain juga" Jawab Via yang begetu kesal karena ucapan Dika barusan.

CINTA UNTUK PAK LETNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang