PROLOG

21 3 1
                                    

"Persahabatan bukanlah tentang siapa yang paling lama Anda kenal, ini tentang siapa yang masuk ke dalam hidup Anda, dan berkata "Aku di sini untukmu" dan membuktikannya."

Hari ini merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua murid. Dikarenakan pada hari ini-lah semua hasil kerjakeras mereka akan diumumkan dan ini akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk murid yang mendapatkan nilai terbaik. Shira dan Keisha pun juga menunggu hari ini, tapi bukan untuk mengetahui mereka akan mendapatkan ranking berapa, tetapi mereka tidak sabar untuk libur panjang kenaikan kelas, mereka bahkan sudah menyiapkan destinasi liburan, dan semua agenda-agenda yang akan dilakukan selama liburan.

"Gini nih yang paling malesin kalau pembagian raport, disuruh kumpul dilapangan cuma buat nyaksiin anak-anak yang dapat rank 1-2-3 dan yang dapet juara umum. Lah kitanya? Figuran doang" celetuk Keisha seraya berjongkok

"Kei, berdiri Napa! Ntar lo ditegur guru. Sabar aja lagi, lo bawa petasan gak?"

Keisha mengernyit dan menggeleng tak percaya.
"Gue tampol lo ya, jangan ngadi-ngadi. Yakali kita mau ngelempar petasan di acara sakral kek gini," seketika saja Shira tergelak mendengar perkataan sahabatnya ini.

"Yaudah berdiri dong, kan katanya ini acara sakral" ledek Shira seraya mengulurkan tangan kepada Keisha dan disambut oleh Keisha dengan tidak ikhlas.

Pengumuman masih berjalan untuk anak kelas 12, dan masih cukup lama untuk pengumuman kelas 11. Tapi tetap saja, walaupun sudah pengumuman untuk kelas 11 pun tidak membuat Keisha dan Shira senang, mereka ingin ini cepat selesai agar tidak panas-panasan.

Terdengar sebuah kalimat dari sumber suara,
"Baiklah, untuk kelas XI. IPA 1- juara 1 dengan jumlah nilai 3830 diraih oleh-Patricia Eileen," terdengar suara tepuk tangan yang berasal dari kelas XI. IPA 1.

"Dengan jumlah segitu, kemungkinan rata-rata Eileen 9,58. Benar-benar jenius" gumam Nicholas dan langsung mendapatkan anggukan dari orang-orang sekitar.

Patricia maju ketengah lepangan dengan bangganya, dari dulu dia memang dijuluki murid terpintar dan selalu membanggakan sekolahnya.

"Semuanya harap tenang! Juara 2 dengan jumlah nilai 3560 diraih oleh-Shira Aquene"

Shira yang sedang melamun, seketika tersentak tidak percaya.
"Gu-gue? Gak salah masukin nilai tuh guru?"

"Anjir parah, gak nyangka. Cepetan maju kedepan!" ucap Keisha seraya mendorong sahabatnya itu untuk maju ketengah lapangan.

Shira berjalan dengan malu-malu dan langsung berdiri disebelah Patricia.
"Bisa-bisanya lo dapet ranking dengan nilai segitu? Nyontek ya lo?" Ucap Patricia mengintimidasi.

"Gaktau gue juga. Nah iya, dukun gue berkeja dengan baik kali" balas Shira asal.

Pengumuman dari sumber suara kembali mengambang diudara, membuat semuanya diam dan mendengarkan.
"Juara 3 dengan jumlah nilai 3294 diraih oleh Nikeisha Fathia"

Shira langsung melihat kebelakang, dan menunggu sahabatnya bergabung bersama juara lainnya.

"Kok bisa?" Bisik Keisha yang tertuju kepada Shira.

Shira tersenyum, "Mungkin kita ini emang pinter sis, tapi kemarin pura-pura bodoh aja" dan mereka berdua tertawa dan langsung berhenti ketika mendapatkan tatapan tajam dari wali kelas mereka.

ONE HALF [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang