QUALITY TIME

12 3 0
                                    

waktu yang dihabiskan dengan orang yang tepat, sama seperti merasakan istirahat sejenak dari hingar-bingarnya dunia.

Setelah mengantarkan Shira sampai depan, Keisha kembali masuk kerumahnya yang sangat sepi itu. Bagaimana tidak? Kedua orangtuanya Keisha ini tergolong orang yang sibuk. Untuk asisten rumah juga tidak menetap, asisten rumahnya akan pulang apabila semua kerjaannya pada hari itu sudah beres. Jadi, Keisha sudah terbiasa dengan suasana sepi ini.

Pada saat masuk kedalam kamarnya, Keisha kembali lesu, ia tidak tahu ingin melakukan apa. Dan berakhir, ia hanya tiduran dikasur seraya memainkan handphone nya. Sekitar 30 menit, ia mulai bosan dengan kegiatannya itu dan langsung membuang ponselnya itu jauh-jauh. Netra cokelat nya teralihkan kepada gitar yang berada disudut kamarnya.

Keisha segera beranjak dari kasur dan mengambil gitarnya, "Udah lama juga gue ga main gitar ya" gumamnya. Lalu duduk ditempat tidur dengan gitar dipangkuannya.

Ia mulai menekan kunci pada gitar itu, dan mulai memetik gitar dengan lembut. Perlahan, melodi yang dihasilkan dari alat musik petik tersebut membuat senyuman Keisha merekah.

"So tell me when I will see you and look you in the eyes, i will pull you close to me, and say that i miss you"

"In my memories without you, whenever i'm dancing alone the rain still pour, and when the fog in my mind clears and the rain stop falling I will run back into you arms"

Keisha bernyanyi mengikuti alunan nada yang dihasilkan oleh permainan gitarnya. Bertepatan saat itu, tiba-tiba ada suara yang mengetuk pintu rumahnya yang membuat Keisha menghentikan suaranya dan juga permainan gitarnya.

Tok tok tok

Keisha berdecak, 'ganggu aja sih' batinnya. Lalu buru-buru ia keluar untuk membukakan pintu.

Keisha menarik gagang pintunya dan–

"KEISHA CONGRATS YA, GAK NYANGKA LO YANG OON INI BISA DAPRT JUARA" Ucap Fathia penuh semangat seraya memeluk Keisha.

"EH, KAGET! PENGAP GUE HEI!" Balas Keisha sambil menepuk-nepuk pundak Fathia.

Fathia melepaskan pelukannya, dan memberikan senyuman setulus mungkin yang malah membuat Keisha merinding, tapi Keisha acuhkan. Pandangan Keisha teralhikan kepada dua pria yang ada disamping kanan Fathia, dia tahu pria yang satunya itu Nicholas, tapi yang satunya, siapa?

"Ah, iya. Kei, kenalin ini Edzard anak IPA 2" Ucap Nicholas tiba-tiba dan membuyarkan lamunan Keisha.

"Ah iya, gue Keisha, panggil Kei aja" ucap Keisha seraya menjulurkan tangannya.

"Gue Edzard" ucap Edzard acuh tak acuh dan langsung nyelonong masuk kerumah Keisha. Dan langsung diikuti oleh Fathia dan Nicholas.

Keisha berkacak pinggang, "semua temen gue kok akhlakless semua ya, apalagi tuh Edzard sombhong amat, cih" monolognya dan langsung masuk kedalam rumahnya juga.

Melihat ketiga tamunya itu sudah duduk dikursi, Keisha bersedekap dada, "mau apa kelean?"

"Cih, makan lah" ucap Edzard santai.

"Iya nih kei, gue tiba-tiba laper" sambung Fathia memelas dan mendapatkan anggukan dari Nicholas.

"Yaudah, kalian mau makan apa?" Tanya Keisha pasrah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE HALF [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang