Don't be too annoyed, be careful if you are fallin' love with me
☁"Woi, pulpen gua dikemanain anjing"
"Berisik banget sih, Anoa"
Ally melotot karena Haechan memanggilnya Anoa, "Heh, nama gua Allynoa bangsat, lu yang betak pulpen gua kan, Met?" Sambil menabok mulutnya.
"Ganteng gini dibilang jamet, bukan gua Al, lu suudzon mulu sama gua" ucap Haechan, dengan mimik yang dibuat-buat membuat Ally bertekad untuk mengirimnya ke masa perang dunia ke 4.
Ini udah ke-127 kalinya pulpen gua dibetak sama anak-anak yang akhlaknya eobseo. lelah hayati
"Bikin gii il, li siidzin iji si simi gii, hilih" ucap Ally dengan tampang yang dibuat lelah, membuat sang pelaku bukannya merasa bersalah malah tertawa melihat wajahnya.
Mereka berdua masih terus beradu argumen tanpa ada rasa ingin mengalah, Ally sudah jengah dengan kelakuan Haechan, sedangkan lawannya semakin senang menggaggunya
Haechan itu paling semangat dalam hal yang satu ini, mengusik kedamaian Ally. Sehari tidak berantem kelas serasa hampa
Haechan kabur menghindar, karena Ally mulai mengambil sapu dari pojok kelas, "Chan sini lu! anj-"
"Heh tuyul dua, Nyai udah dateng tuh. Mampus klean!" tegur Renjun, ketua kelas yang sama bobrok dengan antek-anteknya.
Teguran itu berhasil membuat muka Haechan dan Ally pias
Bu Irene yang biasa dipanggil Nyai oleh teman-temannya itu, yang notabene-nya sangat galak sudah menatap tajam mereka berdua
"Both of you, out!"
Mereka berdua keluar kelas tanpa ada bantahan yang keluar dari mulut masing-masing
Ally mengacungkan jari tengahnya kepada Haechan, "Gatau lagi gua harus ngomong apa Chan sama lu, ANJING!"
"Don't be too annoyed, be careful if you fallin' love with me." sahut Haechan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Rasanya Ally ingin memuntahkan seluruh isi perutnya. "Astagfirullah?!" Saat ini juga Ally ingin memaki Haechan
Kalau sekelas sama Haechan, kedamaian langsung musnah diganti dengan umpatan dosa yang sudah siap untuk dicatat oleh malaikat Atid
Haechan berniat mengajak Ally ke tempat tongkrongannya "Heh Anoa, ikut ga?" Tawarnya sambil menarik ujung rambut Ally dengan jahil
Ally mendelik, "kemana?"
"Tongkrongan"
Sebenarnya Ally malas ikut ke tongkrongan Haechan karena ada seseorang yang sangat dihindarinya
Tapi sekarang dia tidak tau harus pergi kemana, mau menghubungi teman-temannya tetapi ini masih jam pelajaran. Mereka sedang ada guru di kelasnya masing-masing
Tidak usah ditanya kenapa sekumpulan remaja itu ada disana pada saat ini
Cabut merupakan hal yang biasa bagi mereka.
Kecuali Renjun anak yang satu itu rada beda dengan temannya yang lain, si bobrok alim.
"Jadi gmn atuh, ikut ga? Temen gua yang satu itu ga masuk kok," Tawaran yang diikuti dengan senyum licik dari seorang, Lee Haechan
Tanpa berpikir panjang gua iyain tawarannya "Yaudah lah, hayu"
Tanpa tau kenyataannya,
"LEE HAECHAN BANGSATT!"
☁spread love , Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dumb
Fanfiction"Kita ini hanya remaja yang dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan." ☁November, 7 2020⛅