the long struggle they went through, with all their emotions ending with give up
☁
a year ago
"Al, lu balik sama siapa?" Tanya Joy, sahabatnya dari kelas 10 sampai sekarang
"Mas pacar dong, emangnya lu jomblo"
Joy mendelik "Hilih, sombong banget lu. Yaudah gua cabut duluan ya"
Bel sudah berbunyi dari tadi, yang menandakan berakhirnya pelajaran hari ini
Gue menangguk sebagai jawaban sambil mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang
"Halo" Ucap orang di seberang sana
Gue tersenyum mendengar suara itu "Kamu jadi anter aku pulang kan?"
"Aduh, maaf sayang aku gabisa anter kamu hari ini"
Senyum Ally memudar "Kenapa?"
"Aku mau anter Karina, dia hari ini ga enak badan katanya"
Gua menghela nafas, Karina lagi Karina terus. Jaemin dan Karina itu sahabat dari kecil, mereka sangat dekat Jaemin selalu memprioritaskan Karina diatas segalanya. Padahal yang pacarnya itu gua, bukan Karina.
"Terus aku gimana?"
"Ck, kamu pulang naik gojek aja. Manja banget"
Gua udah biasa digituin "Yaudah deh"
Jaemin mematikan sambungan telpon itu sepihak
☁
"Na, anterin aku beli kado buat Joy yuk? Joy besok ulang tahun"
"Maaf ya Ly, Karina minta temenin aku ke mall"
"Emang kamu gabisa nolak dia?"
"Kamu kenapa sih, egois banget tau ga?!" Bentak Jaemin
"Pacar kamu ini sebenernya siapa sih?" Balas gua dengan intonasi tinggi
"Dia itu sahabat aku"
Bullshit.
Gua malas berdebat "Halah tai"
Bukan sekali dua kali ini aja Jaemin kayak gini, tapi udah sering banget. Gue muak, capek batin, capek fikiran juga.
☁
Gue minta saran Joy, buat ngelanjutin hubungan ini atau berhenti sampai disini, sebelum semuanya makin jauh.
Ally
Hai cantik
Lagi dimana nich?
Dirumah ga lu?Joy
Dengan siapa ya?Ally
bgstJoy
kenapa atuh?
gue dirumah
readGue minta anterin bang Lucas kerumah Joy
"Makasih ya abang ganteng"
"Y" Jawab bang Lucas dengan sangat ikhlas, langsung menancap gas vespa kesayangannya
"JOY, BUKAINN"
"Berisik banget Anoa"
Gue curhat panjang lebar ke Joy tentang Jaemin, dia nyuruh gue buat berhenti ngelanjutin hubungan toxic yang gua jalanin ini. Tapi gue gabisa mutusin Jaemin gitu aja, dia itu pembawa euforia buat gue
☁
Akhirnya gue mikir lagi nasihat Joy, dengan segala keputusan yang entah bagaimana nantinya.
Ally
Na, aku mau ngomong sesuatuJaemin
Yaudah ngomong aja disiniAlly
gabisa, aku mau ngomong langsung sama kamu
besok kamu bisa kan?Jaemin
yaudah, besok pulang sama aku
read☁
now playing🎶
how can i love the heartbreak, you're the one i love -AKMUGue dan Jaemin memutuskan untuk pergi ke daerah Dago
Gue menghela nafas, " Na, kita ini sebenernya apa? Kamu ini pacar aku, tapi kenapa kita kayak orang asing ya. Aku berasa kayak pluto, ada tapi ga dianggap"
"Kok tiba-tiba ngomong kayak gini, ada apa? aku ada salah ya?" Tutur Jaemin dengan hati yang tidak tenang
"Kita berhenti sampe disini aja ya," Gua udah gakuat nahan air mata, pengorbanan, waktu semuanya
Langit mendung seolah sangat mendukung suasana sendu sore itu. Dua insan dibawahnya saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, perasaan yang tidak ingin menerima kenyataan yang ada. Sangat sakit
Jaemin sangat menyayangi Ally melebihi apapun, dia tidak ingin berhenti sampai disini tapi melihat mata Ally, dia sadar bahwa cewek itu tidak bahagia dengannya. Dia sangat tau. Tetapi bagai di ujung jurang, stuck. Tidak ada pilihan untuknya memilih sesuatu, hidupnya seolah sudah diatur.
"Boleh peluk kamu? it will be the last," Jaemin tidak kuat untuk tidak menangis, tetapi dia memegang prinsip, lelaki tidak boleh menangis
Gue mengangguk, perasaan tak menentu berkecamuk di hati gue.
"Ly, kamu jaga diri ya? jangan sakit-sakit. kalau ada cowo yang nyakitin kamu, bilang sama aku. Perasaan aku ke kamu ga akan hilang, aku minta maaf ya, bahagia terus Lily."
Air mata Ally tidak terbendung lagi, gerimis semakin lebat, mereka enggan beranjak dari tempat.
Selesai.
Tidak ada lagi Jaemin dan lily, semuanya hancur hanya karena ego yang terlalu besar.
☁
hehe maafin ya lama update, mungkin 10 tahun lagi, 🙂🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dumb
Fanfiction"Kita ini hanya remaja yang dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan." ☁November, 7 2020⛅