kita hanya sedang berjalan,
selalu berjalan.
menuju rumah tanpa tuan,
sambil berharap dipersimpangan menemui imam.
kapan cerita ini rampung ?
kapan lembaran luka akan tertutup tak bernyawa ?
pertanyaan kapan, hanya Tuhan yang paham,
sebab ada banyak pelajaran dalam perjalanan yang perlu diabadikan.
aku menunggumu,
selalu menunggumu.
namun jika ditengah perjalan ku jatuh,
tentu karna aku takan seimbang tanpamu.
cepatlah, sebelum hanya tersisa luka tanpa rasa.