CHAIR'S
◇
◇
◇
Seorang gadis bersurai merah muda berjalan di koridor sekolah. Ia melihat para murid bergerombol didepan papan pengumuman untuk melihat kelas mana yang akan mereka tempati di tahun ajaran baru ini. Tak terasa ia sudah kelas tiga saja, rasanya baru kemarin ia berada dikelas satu. Waktu memang berlalu begitu cepat. Itu artinya semakin dekat pula ia meraih mimpinya.
Ia menghela nafas, menyenderkan punggungnya di dinding. Memilih untuk menunggu sampai gerombolan siswa itu lenggang. Ia malas untuk berdesakan. Niatnya datang pagi-pagi agar bisa melihat isi pengumuman dengan tenang tanpa berdesakan. Tapi, sepertinya sia-sia tak sedikit murid-murid juga datang pagi."Sakura-chan?! "
Sebuah teriakan cempreng yang sangat familiar di telinganya, mengejutkannya. Beberapa murid yang ada di koridor memperhatikannya.
Ia menghela nafas, lalu menoleh ke sumber suara. Terlihat tiga pemuda berjalan kearahnya. Ditengah-tengah pemuda berambut kuning jambrik berkulit Tan yang memanggil namanya tadi, di sebelah kiri ada pemuda berambut hitam klimis berkulit pucat, yang terakhir disebelah kanan seorang pemuda berambut hitam berbentuk seperti pantat ayam dengan wajah datarnya.
"Kenapa kau meninggalkan kami? Kau tahu kita sudah menunggumu lama, tapi kau malah sudah berangkat pagi-pagi, kenapa kau tidak menunnggu kami "
Sakura meringis pelan. "Iya-iya, aku minta maaf. "
"Sebagai permintaan maaf, kau harus mentraktir kami saat jam istirahat nanti."
Sakura merotasi kan bola matanya malas lalu mendengus. "Baiklah-baiklah."
Ketiga sahabatnya hanya terkekeh. Senang rasanya membuat satu-satunya sahabat perempuan nya kesal.
"Tumben sekali kau berangkat pagi, " ujar Sai.
Sakura menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Sebenarnya aku datang pagi agar bisa melihat papan pengumuman dengan tenang, kupikir semuanya datang seperti biasa tapi ternyata banyak juga yang datang pagi." Sakura mengerling kearah gerombolan murid yang berdiri didepan papan pengumuman.
"Jadi kau sudah melihatnya belum? " tanya Naruto.
Sakura menggeleng. "Belum. Aku malas berdesakan. "
Ketiga temannya mengangguk-angguk. Naruto berjalan kearah papan pengumuman diikuti Sai, para murid yang bergerombol tadi sudah sedikit berkurang. Sedangkan Sasuke tetap ditempat.
Sakura menatap Sasuke"Kau tidak ikut mereka?"
Sasuke menggeleng. "Biar mereka saja yang melihatnya. "
Naruto dan Sai keluar dari gerombolan murid di sana menghampirinya.
"Sakura-chan! Sasuke! Kita sekelas lagi! Dan Sai dia juga sekelas dengan kita! " Seru Naruto kegirangan memeluk ketiga sahabatnya.
"Sesak."
"Lepaskan bodoh. "
"Terlalu erat. "
Naruto melepaskan pelukannya, lalu nyengir lebar. "Maaf-maaf aku terlalu senang. Akhirnya kita sekelas. "
"Ya sudah, ayo kita ke kelas. " Naruto merangkul ketiga sahabatnya lalu berjalan kearah kelas yang akan mereka tempati, yaitu kelas 3-2.
Saat membuka pintu kelas mereka langsung jadi pusat perhatian. Para siswi berbisik sesekali melirik kearah mereka. Tidak terlalu memperdulikan, mereka memilih untuk duduk di bangku yang masih kosong. Mereka memilih bangku tengah di barisan dekat jendela dengan posisi Sakura dengan Naruto dan dibelakangnya ada Sasuke dengan Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAIR'S
Fanfiction◆CERITA PERTAMA◆ Sebuah kursi tidak akan bisa berdiri jika salah satu kakinya hilang. Kurang lebih seperti itulah gambaran persahabatan mereka. Mempunyai latar belakang keluarga yang kurang baik tak membuat mereka menyerah meraih mimpi mereka. Main...