MafiaBoss|||•4•

191 36 2
                                    

.
.
.

Pagi telah tiba, Irene masih setia di kasur bersama selimut nya. Tak lama, pintu kamar Irene terbuka, menandakan seseorang datang.

Tok.Tok.

Rupa nya itu adalah pelayan rumah Taehyung, dia datang dengan membawa sesuatu.

"permisi nona" ucap nya berusaha membangunkan Irene secara perlahanan, Irene yang merasa tidur nyenyak nya terganggu akhirnya bangun dan sedikit terkejut.

"ehh? kau siapa?" tanya Irene, ia kaget melihat pelayan itu, pasal nya kemarin ia tidak pernah melihat siapa pun di dalam rumah Taehyung selain diri nya dan bodyguard yang berada di sekeliling rumah Taehyung.

"ah maaf membuat mu terkejut nona, saya Him Jisoo, pelayan di rumah ini" ucap nya dengan senyum yang lebar.

"maaf, aku tidak tau, karena sebelumnya aku tidak pernah melihat mu di rumah ini" ucap Irene tak enak hati, hampir saja ia berfikiran buruk tentang bibi Him.

"tidak apa apa nona, nona tidak salah" ucap nya kembali dengan senyuman.

"apa bibi kerja sendiri di sini? maksud ku, apa pelayan di sini hanya bibi? mengapa aku tidak melihat yang lain nya?" tanya Irene, ia berfikir tidak mungkin hanya bibi Him yang bekerja di rumah sebesar ini.

"tentu tidak nona, total ada 25 pelayan yang bekerja di sini, dan kami sudah di bagi pekerjaannya" jawab bibi Him.

"25? tapi, dimana yang lain nya?" tanya Irene.

"mereka sedang di dapur, ada juga yang sedang membersihkan area rumah, taman, kolam, dan lainnya. Mungkin kemarin nona datang malam, jadi tidak melihat kami, karna malam tempat kami beristirahat" jelas bibi Him dengan senyum nya. Irene membalasnya dengan anggukan dan senyuman.

"saya kesini atas suruhan Tuan Kim, ia menitipkan baju, rok, dan keperluan nona lain nya, seperti tas, sepatu, makeup. Saya akan menata nya di lemari nona dan meja rias nona" mendengar itu, sontak Irene terkejut. Ia tidak benar-benar ingin tinggal di rumah ini, tapi mengapa semuanya di siap kan seolah-olah ia akan tinggal selama nya di sini.

"hah? Ah, kurasa tidak perlu bi, karna aku tidak tinggal di sini, aku hanya menginap semalam saja di sini, jadi barang-barang ini tidak perlu bi" ucap Irene.

"tapi nona, Tuan yang menyuruh saya, dan tugas saya hanya mengerjakan perintah Tuan" ucap bibi Him. Irene harus berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang. Bibi Him tidak salah, dia hanya mengerjakan tugas nya, yang salah sekarang hanya manusia es itu, dia tidak bisa melakukan ini  se enak hati nya.

"baiklah Bi, bisakah kau tunjukan dimana kamar Tuan Kim? aku ingin bicara dengan nya" ucap Irene.

"mari saya antar, tapi saya harus meminta izin dulu dengan Tuan bahwa nona ingin bicara" ucap bibi Him.

"ingin berbicara dengan nya saja harus minta izin? luar biasa sekali Tuan Kim ini" ~batin Irene.

"baiklah-baiklah bi"

Irene di antarkan ke kamar Taehyung. Saat sampai di pintu megah berwarna abu, bibi Him mengetuk pintu itu, dan terdengar Taehyung menyauti nya.

"masuk"

Bibi Him masuk sedang kan Irene di suruh untuk tunggu di luar terlebih dahulu.

"ada apa" ucap Taehyung to the point sambil mengecek berkas-berkas yang bertumpuk tinggi di meja kerja nya.

"Tuan maaf mengganggu, nona Irene ingin berbicara dengan Tuan, apa Tuan bisa?" ucap bibi Him sopan.

"apa yang ingin wanita itu bicarakan" ucap Taehyung yang masih fokus dengan pekerjaan nya.

"saya juga tidak tau Tuan, dia hanya ingin di antarkan bertemu dengan Tuan" ucap bibi Him.

"suruh dia masuk"

.
.
.

Irene sudah mulai suntuk menunggu di luar, ia sangat tidak sabar ingin bertemu dengan Taehyung, bisa-bisa nya ia mengatur semua semau nya tanpa membicarakan nya pada nya

"eishh, kenapa lama sekali? apa sesusah ini hanya ingin berbicara dengan nya" ucap Irene sambil melipat tangan nya di dada. Tak lama, bibi Him pun keluar.

"Nona, silahkan masuk. Tuan Kim sedang ada di ruang kerja nya, tempat nya di sebelah kanan" ucap bibi Him mempersilahkan Irene masuk.

"ah nee, terima kasih bi" ucap Irene membungkuk pada bibi Him.

"baik nona, kalau begitu saya permisi kembali bekerja" ucap bibi Him dan meninggalkan Irene, di balas dengan anggukan oleh Irene.

Tanpa menunggu lama, Irene langsung masuk ke kamar itu. Setelah masuk, ia sangat terkejut melihat isi kamar itu, benar-benar.............mewah.

"bagaimana sebuah kamar bisa seluas ini? bahkan kamar ini lebih luas dari rumah ku dan Wendy" ucap Irene takjub.

Sedang asik melihat sekeliling kamar Taehyung, tiba-tiba saat berbalik ia di kejutkan dengan seseorang yang berdiri di hadapan nya.

"aaakkhhh eomma!!!" teriak Irene sambil menutup wajah nya.

"ada apa?" ucap Taehyung dingin dan datar, dengan tangan nya yang berada di saku celana.

"yak! kau mengagetkan ku" ucap Irene menatap tajam Taehyung.

"cepatlah, aku tidak punya banyak waktu" ucap Taehyung datar.

"a-aku hanya i-ingin menagih janji mu, untuk membawa ku bertemu dengan Wendy. Tolonglah, aku sungguh merindukan nya" ucap Irene, dan mata nya mulai berkaca-kaca.

"apa kau akan berjanji setelah nya akan kembali tinggal bersama ku?" tanya Taehyung, masi dengan tatapan datar nya.

"yak!! bagaiamana bisa aku tinggal bersama mu! tidak, aku tidak mau" ucap Irene.

"kalau begitu, aku tidak akan membiarkan mu bertemu dengan sahabat mu" ucap Taehyung dan langsung pergi keluar meninggalkan Irene.

Irene hanya mematung di tempat nya, ia benar-benar bingung sekarang. Yang ia inginkan sekarang hanya bertemu dengan Wendy, itu aja. Tetapi ia tidak ingin tinggal di rumah ini, apa lagi bersama dengan seorang Mafia.

Tidak perlu pikir panjang, Irene langsung mengejar Taehyung ke bawah.

"Taehyung, tunggu"

Hap.

Irene langsung memeluk Taehyung dari belakang, tidak tau apa yang ada di pikiran Irene, yang ia inginkan adalah bertemu dengan Wendy, sekarang.

Taehyung? dia sangat terkejut dengan perlakuan Irene, detak jantung nya bertambah cepat kala Irene memeluk nya tiba-tiba, dan ada rasa sedikit senang dalam diri nya.

"tolong antarkan aku bertemu dengan Wendy, kalaupun kau tidak ingin mengantar ku, tolong izin kan aku untuk bertemu dengan nya, aku hanya ingin berpamitan dengan nya, setelah itu aku akan kembali bersama mu, ku mohon" Irene benar-benar tidak tau apa yang ia barusan katakan. Ia masih memeluk Taehyung.

Taehyung menganga dalam hati mendengar penuturan Irene, dan ia tersenyum sebentar setelah itu berbalik ke arah Irene kembali dengan ekspresi datar dan dingin nya.

"kalau kau bisa memegang kata-kata mu, aku akan mengantar mu sekarang" ucap Taehyung menatap manik Irene.

"baiklah aku berjanji" balas Irene sambil tersenyum gembira, karna ia akan bertemu dengan sahabat nya sekarang, tidak peduli apa yang ia lakukan dan kata kan sebelum nya, yang jelas sekarang ia tidak sabar ingin bertemu dengan Wendy.

•vote, like, comment
|see you|

MafiaBoss|||•{VRene}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang