Lanjutan 1.2

6 1 0
                                    

mengeluarkan baju, seperti anak culun sekali aku di masukan baju-nya. Selama berjalan di lorong-lorong kelas Fikih bercerita panjang lebar apalah ceritanya aku tidak tau, aku sibuk memikirkan gadis yang tadi wajahnya selalu terbayang di ingatan ku.

“WOY dengerin gua kaga sih lu” ucap  Fikih Sambil melotot

“kih tadi gua lihat cewe cantik banget dah” aku mencoba memotong pembicaraan.

Fikih melirik “Siapa namanya?”
Aku sambil menaiki pundak”entah lah siapa namanya” jawab ku simpel
Fikih melirik sinis seperti mencurigai

“Lu suka sama dia Yon”

Aku melirik balik sinis kepadanya

“Ya iya lah siapa yang ngga suka sama cewe secantik itu”.

Lorong kelas lengan sejenak siswa lain sudah banyak yang masuk ke kelasnya masing-masing
Aku dan Fikih berdiri di tengah lorong yang mulai sepi.

“Kih lu bantuin gua cari tau tentang tuh cewe ya” wajah Fikih pelan mulai tersenyum.

“Selow gua bantuin” jawab Fikih.
Lorong kelas sudah mulai sepi seluruh siswa sudah berada di kelasnya masing-masing, aku sama Fikih berjalan di lorong kelas yang meninggalkan suara-suara pelan, beberapa kelas sudah memulai belajar dan ada yang sedang berdoa.

Kami pun sampai di depan kelas, terlihat teman-teman ku sedang  berkumpul ada yang duduk di atas meja dan ada yang duduk di kursi, mereka terlihat sedang bercerita entah apa lah itu.

Aku dan Fikih berjalan menuju meja kami, kali ini kami tidak ikut kumpul dengan yang lain, entah lah tapi kami berdua merasa sedang malas melakukan apa pun. Aku membuka tas yang ku lempar tadi, mengeluarkan semua buku yang ada di dalamnya dan manaruhnya di kolong meja ku, aku membawa semua buku pelajaran agar tidak repot-repot menyiapkannya. Sambil menyusun rapih buku ku, “Assalamualaikum”.

Aku melirik kedepan ternyata guru pelajaran pertama sudah datang.

TUJUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang